Era 4.0 merupakan gambaran tren yang berkembang menuju
otomatis dan pertukaran data dalam teknologi serta proses dalam industri
manufaktur. Terjadinya era ini karena peran komputer dan robot merajai
segalanya. Salah satu kemajuan teknologi yang sangat signifikan terjadi pada
bidang internet. Salah satu kemajuan ini terjadi di dunia digital, saat ini
Indonesia merupakan negara pengguna internet terbanyak ke-4 di dunia dan
memiliki penetrasi internet sebesar 73,7 persen. Berada di urutan ketiga dengan
pengguna internet terbanyak di Asia. Rata-rata orang Indonesia menghabiskan
waktu sekitar enam jam perhari untuk berinternet.
Berselancar di dunia digital sampai lupa waktu salah satunya
menggunakan media sosial antara lain whatsapp, facebook, instagram dll. Paling
sering dan banyak menatap di facebook hingga lupa waktu. Persoalan yang terjadi
dan viral menjadi konsumsi publik, tak kalah menarik yaitu netizen. Apa sih
netizen itu?...dikit-dikit rusuh antar netizen yang pro artis ini dan artis
sana bahkan dengan seenak udel mengomentari tulisan orang lain.
Netizen atau istilah warganet adalah sebuah lakuran dari
kata warga (citizen) dan internet yang artinya warga internet (citizen of the
net). Netizen adalah pengguna internet atau disebut penghuni internet. Netizen
juga manusia. Mereka berkomunikasi, mencari dan berbagi hiburan dan informasi
apapun, berbagai macam aktifitas yang ada di dunia nyata. bebasnya dunia maya
juga memberi keleluasaan bagi mereka di dalamnya untuk menyuarakan pendapat dan
idenya. Tetapi pendapat dan idenya itu terkadang kebablasan tanpa rambu-rambu
yaitu santun dalam menyatakan pendapat mereka. Bahkan saling menyakiti, mencela
dan mencemooh.
Beberapa kejadian di media sosial salah satu netizen
berseteru dengan seorang artis karena komentar mengutarakan pendapat yang
kebablasan. Jadilah netizen yang santun dalam mengutarakan pendapat maupun
menyampaikan ide. Beberapa hal dalam berkomentar di dunia digital agar menjadi
netizen santun dan bijak :
- Baca baik-baik topik atau
konten yang sedang dibahas
- Jangan asal masuk berkomentar
di ruang komentar, karena ruang komentar ibarat rumah bagi pemilik ruang.
Jika hendak masuk salam atau gunakan kata pembuka.
- Bangunlah pikiran positif
- Gunakanlah kata-kata yang layak
dan sopan
- Waspada dalam menyebarkan
informasi yang berkaitan dengan SARA (Suku, Agama dan Ras), fornografi dan
kekeraasan
- Ingatlah, jejak digital tak
akan bisa dihapus. Sampaikan dengan sopan dan santun mengikuti etika dan
peraturan yang berlaku jika berkomentar.
- Gunakan Mindset yang tepat
yaitu kumpulan keyakinan dalam diri untuk merespon terhadap konteks
- Ingat selalu UU ITE
Nilai-nilai kebangsaan di masyarakat kini mulai tergerus dan
terbilang sangat rendah. Di Media sosial banyak Netizen yang melecehkan lambang
negara kita, gambar pahlawan, melecehkan gambar presiden kita, sejarah kita
bahkan bendera kebangsaan kita. Jadilah
Netizen yang bijak, santun dan beretika.
Dunia digital ibarat pisau bermata dua, jika digunakan positif
maka akan menjadi manfaat yang baik, tetapi
jika digunakan buruk maka akan mendatangkan keburukan juga. Jadilah netizen yang bijak,
santun dan beretika dalam berkomentar serta menyampaikan ide pikiran. Jadilah
netizen yang cerdas banyak memberikan informasi yang bermakna, ibarat kata
“jarimu harimaumu”, selalu mengingat UU ITE dan selalu mawas diri dalam
mengontrol jari jemari dan pikiran kita bukan mendahulukan perasaan.
Ini cara menjadi netizen baik dan mencegah hoax di media
sosial
- hati-hati dengan judul
provokatif
- Cermati alamat situs
- periksa fakta
- Cek keaslian foto
- Ikut serta grup diskusi anti
hoax
Ini Cara mudah mengenali berita Hoax
- Mudahnya penyebaran informasi
melalui media sosial, pesan whatsapp dan mesin pencari
- Periksa situs dan kualitas
artikel
- Manfaatkan Google image
- Periksa kebenarannya
Ini langkah mengecek kebenaran sebuah berita dalam situs
- Cek alamat situs
- Selidiki nama situs
- perhatikan petunjuk visual di
situs
- Waspada jika banyak iklan
bermunculan
- Perhatikan beberapa tanda situs
berita asli misalnya; penanggalan dan waktu, nama penulis, sumbernya,
konsistensi atau kesesuaian
- periksa “tentang kami” di situs
- lakukan pencarian foto utama
lewat Google image
- cek kapan dimana situs
terdaftar
- periksa fakta klaim tertentu di
artikel
- Waspada terhadap judul yang
terlihat sangat sensasional atau emosional
Buatlah jejak digital yang baik dengan memberikan informasi
yang benar untuk banyak orang, bukan mengaburkan berita mengarahkan kesesatan banyak orang, lawanlah
berita hoax dengan menjadi netizen yang baik. Jeli dalam menyaring setiap
berita yang masuk, dengan menjadi netizen cerdas dan santun secara tidak
langsung kita sudah membantu negara kita. Melakukan hal yang terkecil membawa
manfaat yang sangat besar bagi sesama di dunia digital. Karena kita Indonesia
yang menjunjung tinggi budaya salah satunya sopan santun. Hal ini bukan hanya
dilakukan pada saat bersua atau bertatap muka tetapi gunakan disaat berdigital.
Netizen yang baik selalu memegang teguh pancasila, memaknai dan menggunakan
makna pancasila dalam keseharian termasuk berdigital.
Banyak hal terjadi berawal di dunia digital, kasus
pencemaran nama baik salah satunya karena tidak kontrol dalam menyampaikan
komentar maupun ide pikiran. Asyiknya berkomentar hingga lupa tidak mawas diri
dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu UU IT. Terlalu
mengikuti emosional saling membalas kata-kata buruk sesama netizen untuk
membela salah satu artis favorit nya sehingga terlupa semua itu tidak membawa
manfaat apapun bagi diri. Toh artis yang dibela tak mengenal kita, terjerat
UU IT karena membela pun mereka tak akan
tau. itulah salah satu contoh terkecil dari kerugian menjadi netizen yang tidak
santun dan tidak bijak dalam berdigital.
Yuk mulai dari sekarang menjadi netizen baik,
santun dan beretika dalam ber digital. Menebar kebaikan melalui digital salah
satunya netizen cerdas dalam melawan Hoax. Karena kita Indonesia orang timur
yang terkenal santun, maka ciri khas itu jangan pernah hilang dalam bermedia
digital.
Kolaka Timur, 12 Januari 2022
Sumi Suseni