30 November 2021

Guru Sahabat Terbaik Siswa

 



Oleh : Sumi Suseni, S.Pd.SD


Sebagian guru menginginkan menjadi Guru Berprestasi, bahkan menjadikannya target maupun sebagai resolusinya. Menyandang Guru Berprestasi sungguh besar tanggung jawabnya bagi saya seorang guru pelosok. Tantangan, hambatan bahkan air mata menyertai setiap aktivitas di daerah terpencil. Namun semua itu harus dijalani dengan ikhlas karena satu Bonus Allah menanti yaitu : “Pahala tanpa Hisab.”

Dalam UU No 20 thn 2003 Tentang  sistem pendidikan Nasional yaitu penyelenggaraan pendidikan wajib memegang beberapa prinsip,yakni pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa dengan satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna.

Selain itu, dalam penyelenggaraan juga harus mencakup suatu proses pembelajaran  tidak membeda-bedakan antara siswa satu dengan siswa lainnya. Guru sebagai telada siswa yang setiap prilaku dicontoh oleh siswa,ibarat pepatah “Guru kencing berdiri, siswa kencing berlari. ”Siswa apabila dibiasakan dan diajari dengan kebaikan ,maka dia akan tumbuh dalam kebaikan itu. Namun dibiasakan dengan keburukan dan dilalaikan seperti dilalaikannya hewan pasti siswa akan celaka dan binasa.

Sebagai pendidik, tugasnya bukan hanya menyiapkan perangkat pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran di kelas tetapi sebagai pendidik harus mampu  Mendidik  utamanya karakter siswa.Persoalan hari ini siswa harus mampu menerima dan memahami apa yang guru ajarkan, namun faktanya siswa hanya mampu menerima sebagian indikator pembelajaran.Jangan pernah memaksakan kemampuan siswa untuk bisa mencapai semua yang guru ajarkan, minimal satu dari beberapa yang guru ajarkan sudah dipahami itu sudah cukup.

Setiap apa yang bisa siswa lakukan di dalam kelas dalam proses pembelajaran,berikanlah riwet apakah itu berupa pujian maupun berupa barang.Jangan pernah memisahkan siswa yang mampu dalam segi harta maupun siswa yang mampu dari segi prestasi dengan siswa yang tak mampu dalam harta maupun dalam kecerdasan. Objektif dalam menilai, adil dalam berperilaku. Jadilah teman terbaik siswa didalam maupun diluar kelas.

Menjadi guru didaerah terpencil merupakan tantangan sekaligus ladang amal yang terbuka luas. Inspiratif, ide, inovatif dan kreatifitas disini diuji. Melihat ruangan kelas yang biasa lalu menciptakan ruang kelas yang luar biasa dan menciptakan proses belajar mengajar yang luar biasa.mengajarkan Bahasa Indonesia yang benar di dalam dialek Bahasa daerah siswa yang kental.membuat program kelas yang menyenangkan merupakan faktor pendukung terciptanya pembelajaran nyaman. Dengan menggunakan kearifan budaya lokal.

Awal ditempatkan didaerah terpencil,mulai dari medan jalan,keadaan lingkungan sekolah hingga dalam kelas. Memulai baru menyediakan media pembelajaran, sumber belajar dan membuat kelas nyaman. Berada di kelas baru dengan jumlah siswa Sembilan, fatalnya dikelas tinggi masih terdapat empat siswa yang tidak lancar membaca (terbata-bata) dalam menggabungkan kata menjadi kalimat. Beberapa siswa yang malas datang ke sekolah.

Mendapati kelas yang polos tanpa sentuhan ide dan inovasi yang kreatif,tergugah pikiran saya dengan berbagai pertanyaan “kelas saya ini mau diapakan?...”Buku non pelajaran tidak ada,itupun ada buku pelajaran tetapi buku-buku lama dan beberapa sudah using bahkan sampulnya hilang.Keesokan harinya saya mulai membangun komunikasi dengan kepala sekolah mengutarakan ide-ide.Alhamdulillah kepala sekolah respon meskipun realisasinya membutuhkan waktu lama,dimulai dengan pengecatan dinding dalam ruang kelas.

Berikutnya saya mulai membuat Poli kelas (pojok literasi) biasa orang kenal pojok baca.Maka jadilah Poli kelas yang siap diisi oleh buku-buku non pelajaran.Pembuatan Poli kelas menggunakan menggunakan papan bekas yang dibawa oleh siswa kelas VI ,yang mau membawa papan bekasnya.Pulang dari tempat tugas saya menyempatkan diri untuk ke toko ATK membeli bahan membuat Madis (mading kelas) dan beberapa riwet untuk mengisi kegiatan Poli kelas dan madis.

Minggu berikutnya, pembuatan Madis (mading kelas) selesai dibantu oleh siswa siswi kelas VI. Pengecatan kelas,pembuatan Poli kelas dan Madis telah selesai, saya dan siswa kelas VI makan Bersama berbentuk melingkar di poli kelas. Kegiatan berikut mulai merancang GLN dan P3K yang dimasukan dalam RPP K13  sebagai pembiasaan dan penumbuhan karakter siswa.Sebelum memulai proses pembelajaran, dimulailah penumbuhan GLN jabat tangan sebelum memasuki kelas kemudian berdoa, menyanyikan lagu kebangsaan (Indonesia raya ) untuk menumbuhkan jiwa Nasionalisme, pembiasaan literasi 15 menit sebelum kegiatan proses pembelajaran dilakukan di Poli kelas. Disini waktu saya untuk membimbing dan melatih beberapa siswa yang kurang lancar membaca, tanpa membedakan siswa yang  mampu dalam belajar dengan siswa yang lambat daya tangkapnya. Disini juga kesempatan saya untuk mengajar keterampilan membaca nya. Usai pembaca siswa main Hompimpah untuk memastikan siapa yang kena giliran untuk tampil kedepan membedah bacaan yang dibaca oleh mereka.Belajar sambil bermain itu asik,siswa tak bosan berada di kelas namun tetap fokus dengan berbagai ice breaking. Kemudian disini juga saya bisa mengenal dan memahami karakter dari Sembilan siswa saya. Siswa semakin dekat dengan saya dalam menyampaikan semua ide maupun masalah mereka dengan sopan santun.

Setiap berganti sesi pembelajaran setiap 35 menit ice breaking saya lakukan supaya siswa tidak lelah tetap semangat dan fokus dalam menerima pelajaran saya.setiap karya visual ditempatkan di gantungan bambu kemudian karya tulis siswa ditempatkan di Madis (mading kelas) setiap karya siswa dipajang dan diberikan tanda bintang sebagai riwet non fisik. Sedangkan riwet fisik diberikan berupa alat tulis maupun berupa makanan. Untuk di kelas saya yaitu kelas VI,saya masukan dalam agenda mingguan ,setiap hari jumat kami makan melantai makan Bersama,shalat dhuha Bersama dan membersihkan lingkungan sekolah Bersama. Ini saya lakukan sebagai pelopor Guru sahabat terbaik siswa.

Pada akhir kegiatan utama yaitu subtema 4 saya mengadakan proyek kelas berupa karya tulis siswa kemudian saya adakan pameran kelas sebagai penghargaan agar lebih termotivasi untuk terus berbuat dan berkarya.Alhamdulillah metode yang saya buat ini dapat memudahkan siswa yang kurang lancar membacanya. Justru siswa yang kurang lancar membacanya ketika diberi tugas untuk membaca puisi siswa ini lebih bagus penghayatan,intonasi dan pelafalannya saat berkolaborasi dengan siswa yang mampu.

Alhamdulillah beberapa kelas mengikuti jejak kegiatan saya, kegiatan pembiasaan literasi, makan  bersama akan dijadikan oleh pimpinan saya sebagai program rencana menengah sekolah dan sekolah akan membuat taman bacaan.Jadilah guru  penggerak yang dimulai dari kelas kita,dimulai dari hal terkecil yang tak kita sangka akan membawa dampak besar untuk kemajuan sekolah dalam peningkatan mutu sekolah dan mengembangkan minat karakter siswa. Bekerjalah dengan ikhlas dengan niat karena Allah semata,amalan tanpa modal duit  melulu bagian dari sedekah jariyah.

Disamping menciptakan suasana belajar siswa,saya juga rajin mengikuti kompetisi di bidang tulis menulis maupun teknologi.Pendaftaran pelatihan untuk meningkatkan kompetensi saya ikuti ,alhamdulilah keterima terus karena niat saya yaitu “saya akan mengikuti sesuai kemampuan saya.” Saya tidak pernah memaksakan kehendak atau harus memaksakan memasang target harus dapat ini dan itu. Saya jalani ini semua sesuai kemampuan dan saya mencoba mengikuti semua tahapan kompetisi tanpa memaksakan diri. Karena saya tau tubuh juga punya hak untuk istirahat ,untuk rehat dan butuh refresh.

Bertugas didaerah tertinggal merupakan tantangan buat saya sekaligus peluang besar untuk berkarya dan menciptakan hal baru,karena dukungan alam semesta yang masih alami mampu menciptakan ide-ide kreatif buat saya.Tanpa listrik tanpa komunikasi bukan musibah buat kita sebagai guru untuk tetap terus berkarya dan berinovasi.teruslah berbuat dan mendidik para siswa dengan ikhlas karena Allah ,insyaallah bonus dari Allah menanti.

Kompetisi terakhir yang saya ikuti yang mengantarkan saya menerima penghargaan Guru berprestasi  dan berdedikasi tingkat provinsi yaitu proyek literasi dan karya opini saya yang saya kirim di PB PGRI di Jakarta. Alhamdulillah  masih saya tidak menyangka sampai detik ini jika kegiatan kecil saya buat diberi apresiasi besar,mampu menyaingi guru-guru senior.Saya hanya guru cpns yang baru di dunia birokrasi mencoba dengan hal-hal kecil namun tak menyangka dapat bermanfaat besar.Teruslah berkarya guru -guru penggerak di seluruh Indonesia.

Hal-hal inilah yang mengantarkan saya menjadi guru berprestasi  dan berdedikasi tingkat provinsi Sulawesi tenggara tahun 2019 di HGN dan HUT PGRI .Semoga menghantarkan menjadi gupres tingkat Nasional.Mari mengukir sejarah dengan menulis.

Kolaka Timur, 30 November 2021

Sumi Suseni


Berbincang dengan Hoax, sosmed dan Dunia Digital

 GMLD

GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL




Resume pertemuan 13

pertemuan sore ini senin, 29 November 2021 di penghujung bulan tak terasa sudah menjalani hingga pertemuan ke 13. pertemuan sore ini dengan  Narasumber ibu Aam Nurhasanah beliau seorang sebagai Guru dan Kepsek di SMP Mathlaul Hidayah Lebak banten, sudah punya puluhan buku solo dan antologi dan menang dalam beberapa lomba Literasi dan moderator handal Dail ma’ruf.


Pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang, inilah profil dari ibu narasumber sore ini

https://aamnurhasanah12.blogspot.com/2021/01/intip-profilku-yuks.html


Berbincang dengan Hoax, sosmed dan Dunia Digital adalah judul di sore ini. Hoax adalah berita bohong atau berita yang sesungguhnya harus diverifikasi kebenarannya. Jangan dulu percaya dan main share saja jika infonya belum valid. Seiring perkembangan zaman, medsos dan dunia digital adalah sasaran empuk untuk menyebarkan hoax. 



Contoh salah satunya seperti ini, 


salah satu berita bohong



Untuk kasus di atas lewat WA atau telegram, modusnya si penipu adalah menunggu respon kita untuk menjawab OK. Selanjutnya dia akan meminta nomor pin telegram kita. Jika kita berikan, maka selanjutnya akan disalahgunakan



ini juga salah satu Hoax yang sering masuk di wa kita biasa di share di dalam beberapa grup oleh rekan grup yang tau.

http://paketdatabelajar.site/?v=Subsid

KEMENDIKBUD

Program kuota belajar pulsa 250rb dan kuota 75 GB untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh periode desember! 

Batas akhir 2021-12-29

Untuk kasus ini,  kita akan disuruh memilih operator jaringan yang kita gunakan, lalu meminta mengirimkan link ini ke orang lain, hingga grafiknya bisa penuh 100%.



silakan berkunjung sejenak https://youtu.be/M5C1DTUpy9o



Trik agar kita tidak terjerat perangkat hoax di medsos, gunakan medsos dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Akan lebih bijak jika kita share ilmu yang bermanfaat.


ciri-ciri hoax yang bisa dikenali :


1. Menciptakan kecemasan, kebencian, permusuhan.


2. Sumber tidak jelas dan tidak ada yang bisa dimintai tanggung jawab atau klarifikasi.


3. Pesan sepihak, menyerang, dan tidak netral atau berat sebelah.


4. Mencatut nama tokoh berpengaruh atau pakai nama mirip media terkenal.


5. Memanfaatkan fanatisme atas nama ideologi, agama, suara rakyat.


6. Judul dan pengertiannya provokatif dan tidak cocok dengan isinya.


7. Memberi penjulukan.


8. Minta supaya di-share atau diviralkan.


9. Menggunakan argumen dan data yang sangat teknis supaya terlihat ilmiah dan dipercaya.


10. Artikel yang ditulis biasanya menyembunyikan fakta dan data serta memelintir pernyataan narasumbernya.


11. Berita ini biasanya ditulis oleh media abal-abal, di mana alamat media dan penanggung jawab tidak jelas.


12. Manipulasi foto dan keterangannya. Foto-foto yang digunakan biasanya sudah lama dan berasal dari kejadian di tempat lain dan keterangannya juga dimanipulasi.


Langkah seperti apa yg kita harus lakukan bila ada yg menyebar hoax di grup, saat di grup menerima pesan hoaks, biasanya kita memberi tahu bahwa itu hoaks dan jangan diteruskan ke orang lain. Takutnya, orang yang menerima pesan karena ketidaktahuannya kita wajib saling mengingatkan.


Tips utk terhindar dan tidak menjadi korban hoaks, lebih bijak lagi dalam menyaring informasi. perlu secara periode kita mengamankan akun agar tidak di bajak, Amankan akun dengan verifikasi 2 langkah. Ada di menu pengaturan akun.

Kesimpulannya adalah jarimu adalah harimaumu. Saring dulu sebelum sharing.

di era digital dan bagikan ilmu yang memotivasi, menebar energi positif, dan menginspirasi


Saya paling suka ketika Narasumber menutup materi dengan bunyi surat QS. Al Hujurat ayat 6


"Wahai orang-orang yang beriman, jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan(kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."


Kolaka Timur, 30 november 2021

Sumi suseni


28 November 2021

MENGEKSPRESIKAN DIRI YANG BAIK DI MEDIA SOSIAL

 GMLD

GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL




Resume pertemuan ke 12

Barakallah Alhamdulillah sudah berada di pertemuan 12, tak terasa waktu terus berjalan. Seperti biasa di GMLD tiap jumat selalu pertemuan pelatihan selalu Zoom sedangkan hari lain di Grup Wa. Kali ini hanya menyimak melalui resume sekilas mengenai narasumber  karena berhalangan karena bersamaan dengan kegiatan pentas seni di hari Guru. 


Pada Pertemuan kali ini membahas tentang “Mengekspresikan Diri Yang Baik Di Media Sosial” di bawakan oleh Narasumber ibu Dra. SRI SUGIATUTI, M.Pd dan moderator handal bapak  Dail Ma’ruf. 


kali ini narasumber membahas langsung tentang globalisasi. Di era globalisasi menurut beliau, media sosial memegang peranan yang sangat penting dalam kebutuhan bersosialisasi dan komunikasi. Hanya dalam satu genggaman, seluruh manusia dimuka bumi ini bisa dengan mudah bertukar informasi, mengakses gambar maupun vidio, hingga pengetahuan baru tanpa celah. Beberapa media sosial yang kita gunakan karena kemudahan adalah Instagram, Twitter, Youtube, Facebook, whatsApp dan lain sebagainya.


Kemudahan itu menyebabkan sebagian pengguna sering lupa diri dan lupa waktu dengan scrolling mensos. Akhir-akhir ini marak terjadi penyalahgunaan mensos seperti penyebaran hoax, penyebaran ujaran kebencian dan hal yang lain yang merugikan banyak orang.


Beberapa car , bijak dalam menggunakan media sosial :

  1. Jangan asal posting konten

  2. Tak perlu detail mencantumkan informasi

  3. Jaga etika

  4. Selalu waspada dan jangan langsung percaya

  5. Filter akun-akun yang di ikuti



Tips bijak dan aman main media sosial

  1. Pilih konten yang mau dibaca

  2. Follow hanya teman-teman terdekat dan terpercaya



Kolaka timur, 28 November 2021

Sumi suseni


26 November 2021

KETERAMPILAN DIGITAL UNTUK MASA DEPAN YANG CERAH

 GMLD

GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL



Resume pertemuan Ke 11

Tak terasa pada pertemuan sore ini Rabu, 24 November 2021 sudah memasuki pertemuan ke 11. Di Pertemuan kali ini membahas tentang "keterampilan digital untuk masa depan yang cerah". Dibawakan oleh Narasumber kece bapak Deni Darmawan  dan moderator kreatif ibu Helwiyah.



Ini kanal youtube beliau  Deni Darmawan Official

CV Deni Darmawan



gambaran migrasi dengan segala perubahan yang terjadi




satu film tentang gambaran era 2045

READY PLAYER ONE - Dreamer Trailer [HD]


Film besutan Steven Spielberg berjudul “Ready Player One” berlatar di dunia nyata dan realitas virtual pada era 2045. Film ini membawa kita antara dunia nyata dan dunia virtual. Ketika dunia nyata dan realitas virtual saling tumpang tindih. Penasaran! silahkan nonton aja yah.


keterampilan di era society 4.0 atau revolusi industri 4.0. Sering juga disebut Keterampilan 4.0. atau  keterampilan abad 21.

Guru itu digugu dan ditiru. “Ing Ngarso Sung Tulodho Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani” artinya di depan memberi teladan, Di tengah membangun kemauan, Di belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik ke arah kemandirian. Begitu kata Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Indonesia)

Semboyan itu terus kita pegang sebagai pengajar dan pendidik, agar kita terus menjadi teladan, terus mau belajar dan terus memotivasi peserta didik kita. Menjadi motivator guru literasi digital (GMLD) kita harus bertransformasi menjadi menjadi guru abad 21,  yaitu menjadi guru yang multitasking. Guru yang mempunyai keterampilan digital. Guru yang sudah melek teknologi, istilah yang dipakai oleh Bapak Munif Chatib, guru harus bermigrasi agar bisa akrab dan menggunakan teknologi untuk aktivitasnya.


Silahkan baca dan simak https://tangselmedia.com/guru-melek-literasi-digital.html

Membaca juga salah satu keterampilan. Ada yang membaca lambat, sedang dan cepat. Karena ini era informasi, begitu banyak informasi berseliweran dalam jagat media sosial. Berikut saya kasih tips membaca cepat di kanal Youtube Tips Membaca Cepat



 


keterampilan abad 21 atau keteramppilannnn 4.0





Pak Jokowi juga pernah bilang, langkah transformasi digital dalam menghadapi era ini salah satunya mempunyai SDM talenta digital.



Keterampilan digital itu meliputi Keterampilan 4C itu : Creativity and Innovation, Critical Thinking, Communication, and Collaboration.

  1. Kreatif dan inovasi harus dimiliki oleh kita. Orang yang kreatif selalu thinking out of the box. Ia terus menggali ide, mencari ide, dan membuat ide itu agar menjadi nothing to something. Ide mampu diwujudkan dalam sebuah produk yang bermanfaat untuk orang banyak. Jika sudah pada tahap ini maka sudah mampu melakukan “gebrakan” inovasi.

https://mediaindonesia.com/opini/417017/gebrakan-inovasi-kala-pandemi

Semua dimulai dari ide dan dibuktikan dalam bentuk nyata dengan melakukan terobosan berbagai inovasi


  1. Critical Thinking. Tanpa kolaborasi, sulit rasanya mewujudkan program-program “super keren” itu. Sinergi dalam gerakan yang membangun, sehingga akan muncul guru-guru penggerak dalam kolaborasi. 

video konten kreatif yang dibuat oleh mahasiswa dalam membumikan nilai-nilai pancasila. Diharapkan , hasil konten kreatif kolaborasi ini mampu membuka kesadaran generasi milenial Y dan Z agar bisa memahami dan menyerap nilai-nilai pancasila.

https://www.youtube.com/watch?v=oZntTNRbEuw


  1. Keterampilan communication (komunikasi) . Om Jay pernah berkata dalam webinar zoom, “Setelah guru mengikuti kegiatan GMLD, guru bisa meningkatkan performanya, sehingga tidak ada lagi guru yang dapat gaji pas-pasan. Tapi dengan memanfaatkan platform digital, guru bisa mendapat poin koin, pujian dan cuan”. Guru punya segudang ilmu, jadi buatlah konten kreatif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.Sebagai contoh, Bagaimana Fiki Naki yang mampu memanfaatkan platform digital untuk belajar berbagai bahasa. Siapa sangka, anak kampung asal Riau ini ketika main OME.TV dan di upload ke youtube, ia mendapat pujian dan cuan.


Begitu juga dengan mahasiswi pak Deni, namanya Bella Claudina dengan nama penanya Claudinaab. Karena suka membaca novel di wattpad, Bella menulis novel dengan menggunakan notepad di hape. Siapa sangka, novelnya dibaca hingga 2.5 juta dan dilirik oleh Gramedia hingga diluncurkan di Gramedia Menteng JakPus. Beritanya di web prodi http://sekretari.unpam.ac.id/?p=625



Kolaka Timur, 25 November 2021

Sumi suseni


23 November 2021

Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital

 GMLD

GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL

Resume Pertemuan 10

Barakallah sudah memasuki pertemuan ke 10 sudah memasuki setengah perjalanan bersama dalam grup kawan-kawan Guru Motivator Literasi Digital. Tak terasa sudah membuat resume hingga 10. Pada hari ini senin, 22 November 2021. Di Pertemuan kali ini narasumbernya adalah ibu Rosminiyati, S.pd beliau seorang guru peraih juara dua dalam lomba blogger. Moderator kali ini oleh pak Muliadi.


kumpulan tugas dan tulisan di dunia digital dengan menggunakan platform blog bu Rosminiyati


Sesuai judul hari ini “Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital” Menurut judul dua kata kunci yaitu berani dan perubahan yaitu:

⇛ Berani, berdasarkan KBBI V online diartikan  mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya tidak takut (gentar, kecut).

⇛ Perubahan adalah hal (keadaan) berubah , peralihan, pertukaran. (KBBI V online). Tentu saja, dalam hal ini adalah perubahan dari keadaan semula menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.


Beberapa alasan  mengapa perlu melakukan perubahan di dunia digital antara lain :

  1. Kebutuhan, perubahan dan perkembangan teknologi tidak luput dari pendidikan. Suka tidak suka guru juga harus mengikuti perubahan tersebut. Data GTK dan peserta didik kini menggunakan digitalisasi atau online.

  2. Menyalurkan hobi

  3. Tambahan penghasilan

  4. Berbagi


Hal-Hal yang mempengaruhi Perubahan di Dunia Digital antara lain :

  1. Tekad/semangat. Jika sudah ada keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan di dunia digital, maka kita akan berusaha belajar kapanpun, dimanapun, dan dengan siapa pun

  2. Lingkungan. Pengaruh lingkungan besar sekali terhadap perubahan kita di dunia digital. Apabila kita berada di lingkungan orang-orang yang sangat aktif bergelut dalam dunia digital, secara sadar atau tidak, kita pun akan ikut arus tersebut. Sebaliknya, jika lingkungan kita termasuk golongan terbelakang, otomatis kita juga akan jalan di tempat.

  3. Sarana/Prasarana. Dunia digital terkait erat dengan sarana/prasarana (gawai, laptop, PC, kuota data internet, jaringan, listrik, dll.). Jika fasilitas tidak dimiliki/tidak mendukung, tentu saja kita tidak bisa melakukan perubahan di dunia digital.

  4. Kesempatan. Terkadang kita temukan keadaan seseorang ingin melakukan perubahan di dunia digital, namun karena tidak ada kesempatan, maka perubahan itu pun menjadi tertunda

  5. Dukungan. Ada kalanya, untuk melakukan perubahan, kita memerlukan dukungan orang-orang di sekitar kita dalam bentuk dukungan fisik, mental, dan finansial. Hal ini penting, karena melakukan perubahan di bidang digital bukanlah hal sederhana bagi orang-orang tertentu.


Dalam pelatihan GMLD semua adalah motivator bagi  anak muda (siswa kita) untuk melakukan perubahan di dunia digital. Untuk menggerakan orang lain, terlebih dulu kita menggerakkan diri sendiri untuk berubah, karena kita seorang guru dan orang tua orang tua yang menjadi model bagi murid-murid dan anak-anak kita. Anak-anak tidak akan bergerak jika hanya menyuruh atau mengajak tanpa adanya bukti yang bisa mereka lihat atau tiru.


Bentuk atau jenis perubahan di dunia digital antara lain :

  1. Tidak bisa -> bisa;

2. Tidak berani -> berani;

3. Sudah bisa -> banyak/terampil;

4. Banyak -> berkualitas;

5. Sendiri -> kolaborasi;

6. Sederhana/biasa -> istimewa/unik/menarik;

7. Tidak berguna -> bermanfaat;

8. Untuk sendiri -> berbagi/inspiratif/memotivasi;

9. Dan lain-lain.


Untuk melakukan perubahan-perubahan di dunia digital kita tak perlu minder dengan hasil karya orang-orang hebat di dunia maya. Mereka awalnya juga pemula Namun, karena mereka sudah memulainya, dan tentunya lebih dulu dari kita, serius melakukannya, dan dengan seperangkat kelebihan yang dimiliki, akhirnya menjadi seperti apa yang kita lihat saat ini. Hal ini tidak menutup kemungkinan terjadi pula pada diri kita jika kita melakukan hal yang sama.


berjuanglah , berusahalah sesuai kemampuan kita, jika kemarin kita ngetik di word hari ini kita ngetik di blog artinya kita sudah naik kelas ada peningkatan untuk berubah mengikuti tuntutan zaman. 


Mengubah mindset (pola pikir) antara lain:

Usia tua  Merasa muda

Guru jadul jadi Guru gaul

Tidak sempat jadi Menyempatkan diri

Tidak mampu jadi Saya bisa


Alasan sudah tua dan tidak sempat menjadi alasan sebagian guru-guru dalam mengikuti perubahan di dunia digital.


2. Meluruskan niat. Niatkan perubahan yang kita lakukan untuk kebaikan orang lain, khususnya anak-anak didik kita. Tidak tertutup kemungkinan, pada saat kita melakukan perubahan, banyak kendala yang menghadang. Jika niat kita baik, hanya mengharapkan ridha Allah, maka akan ada banyak jalan yang memudahkan urusan kita.


3. Berani keluar dari zona nyaman. Hal ini tidak gampang dilakukan. Banyak kesenangan yang harus ditukar dengan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi dalam gerakan perubahan diri. Cara yang paling ampuh keluar dari zona nyaman  adalah dengan memaksakan diri. Perbuatan baik dimulai dari keterpaksaan kemudian berubah menjadi kebiasaan, selanjutnya menjadi kebutuhan. Apabila sudah sampai pada kebutuhan, jika kita tidak melakukannya, kita akan merasa haus dan lapar.

4. Bergabung dalam komunitas. Hal ini penting. Berada dalam ruang lingkup yang sempit, membuat kita sulit berkembang. Berada dalam komunitas, menjadikan kita semakin terbuka terhadap perubahan. Banyak sekali hal baru yang menginspirasi, memotivasi, dan menguatkan kita untuk mengubah diri. Bahkan, kesempatan berkembang luar biasa terbuka lebar. Salah satu komunitas yang menawarkan menu lengkap dan istimewa tanpa biaya adalah Belajar Menulis PGRI yang diprakarsai Om Jay.  Di komunitas ini, kita bisa bermetamorfosa begitu cepat. Kita bisa belajar banyak hal. Jika tidak percaya, silahkan dan  buktikan sendiri.

5. Bangun kolaborasi. Sebagai manusia yang sarat dengan keterbatasan, kolaborasi penting dilakukan. Dengan kolaborasi, kekuatan menjadi berlipat ganda, dan kekurangan bisa ditutupi. Akhirnya, terciptalah karya yang luar biasa.


bisa disimak vidio di link ini

https://www.youtube.com/watch?v=6am-ohG0cbs


MULAI. Gerakan apa pun tidak akan berjalan tanpa memulainya. Karena itu, mulailah saat ini, dan jangan pernah menundanya lagi.

untuk jenis platform digital, cukuplah kita fokus pada yang kita sukai dan pahami. Seiring berjalannya waktu, kita bisa terus mengembangkan diri dengan belajar yang lainnya.

Terkait tema “Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital” bagi anak-anak kita, kita tidak perlu mengajari mereka cara menggunakan platform digital. Mereka jauh lebih pintar dan terampil daripada kita. Sebaliknya, kitalah yang perlu belajar dari mereka.

Target kita adalah meluruskan penggunaan media digital pada mereka. Bermain game yang hampir menyita sebagian besar waktu mereka dengan gawai, kita alihkan kepada kegiatan lain yang jauh lebih bermanfaat. Caranya

  1. Kolaborasi. Kita berada pada komunitas sekolah yang luas. Anak-anak didik kita jumlahnya banyak. Kita tidak mungkin bisa melakukannya sendiri. Oleh karena itu, perlu dibangun kolaborasi di antara sesama guru.

  2. Melakukan sosialisasi tentang literasi digital. Kita bisa menggunakan materi yang sudah kita peroleh dari pelatihan GMLD ini. Untuk waktunya:

🔻Pertemuan langsung/tatap muka di dalam ruangan kelas;

🔻Pada saat upacara atau waktu khusus.

3. Memfasilitasi murid-murid kita melakukan hal-hal positif dalam dunia digital.

🔻Membuat komunitas di sekolah, misalnya: komunitas blogger sekolah, komunitas YouTuber sekolah, dll.

4.  Memotivasi:

🔻 Mengadakan perlombaan;

🔻 Memberikan hadiah, dll.


Kolaka Timur, 23 November 2021

Sumi Suseni