Tampilkan postingan dengan label GMLD 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label GMLD 1. Tampilkan semua postingan

14 Desember 2021

Era Teknologi Bebas namun Taggung Jawab

 GMLD

GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL



Resume pelatihan 19


Barakallah Alhamdulillah tak terasa sudah membuat resume ke 19. Sore ini Senin, 13 Desember 2021 merupakan pelatihan yang ke 19 kalinya. Sore ini juga Narasumber kita ibu Rifatun beliau seorang guru cerdas, berprestasi dan multitalenta. bersama moderator hebat ibu Rosminiyati. tema sore ini Era Teknologi Bebas namun Tanggung Jawab.


Teknologi dari tahun ke tahun mengalami perkembangan. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet. telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekeliling kita. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru sering kali mencuat pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh: meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnya hanya menyangkut permesinan. 


Dengan adanya teknologi kita bebas menggunakannya, Kita menggunakan dengan bijak, bagai pisau bermata dua. Gunakan sesuai dengan kapasitas dan hindari yang negatif . Menggunakan teknologi dengan bijak dan bermanfaat misal sebagai guru menyajikan pembelajaran yang menarik minat siswa, mengintegrasi kompetensi untuk meningkatkan kecakapan digital dengan mengutamakan etika berdigitalisasi dalam  menggunakan teknologi kita diberi kebebasan.


Pemanfaatan dalam dunia pendidikan  antara lain: 

1 Membantu untuk mengelola prioritas

2. Komunikasi yang lebih baik

3. Menggunakan cara yang berbeda untuk Pendidikan

4. Memanfaatkan teknologi tepat waktu


Memanfaatkan teknologi supaya kegiatan belajar  jadi lebih mudah 

1. Kamus online untuk mempelajari bahasa asing

2. Menonton video pembelajaran di situs video sharing

3. Memakai aplikasi untuk penunjang kegiatan belajar

4. Manfaatkan website penyedia materi pelajaran

5. Gunakan fitur yang ada di smartphone

 

Dengan memanfaatkan era teknologi bebas kita bisa leluasa, dalam memanfaatkan dan menggunakan.


Era teknologi  bebas namun  bertanggung jawab artinya dalam menggunakan teknologi kita harus  bersikap tanggung jawab di tengah ruang kebebasan di media sosial. Transformasi Digital, menuntut kita untuk selalu berbudaya, terutama ketika berinteraksi dengan manusia lain yang memegang otoritas atas ruang digital, dengan selalu berorientasi kepada nilai-nilai baik manusia sebagai tujuannya. Oleh karena itu kita harus pandai memanfaatkan  teknologi baru dan harus bertanggung jawab dalam menggunakan. Kita diberi kebebasan namun bebas yang bertanggung jawab sesuatu dengan etika di media sosial. 


Kita boleh bebas menggunakan teknologi namun harus bertanggung jawab terhadap apa yang kita gunakan. Pemanfaatan teknologi secara tepat waktu sangat membantu dalam pembelajaran. Marilah bersama-sama memanfaatkan era teknologi/ digital  dengan bebas namun pilihlah teknologi/ digital  yang sesuai dengan kita, Pilih yang cocok dan positif dengan etika yang baik dan penuh tanggung jawab.


Semoga resume sore ini dapat menambah bahan literasi dan pengetahuan bagi pembaca blog saya.


Kolaka Timur, 14 Desember 2021

Sumi Suseni


12 Desember 2021

CIPTAKAN PELUANG MELALUI LITERASI DIGITAL

 GMLD

GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL




Resume Pertemuan 18


Seperti biasa dalam pelatihan GMLD setiap jumat wajib zoom. Sore ini jumat 10 Desember 2021 kami kedatangan Narasumber cantik, pintar dan smart yaitu ibu Leni Priska beliau adalah seorang guru dan trainer. Dipandu oleh moderator sang motivator saya yaitu bapak Deni Darmawan.


Tema sore ini adalah Ciptakan Peluang Melalui Literasi Digital. 





Literasi Digital Dan Kecakapan Digital

Finlandia merupakan negara literasi terbaik di dunia. Ini merupakan salah satu pendidikan di negara ini antara lain :

  • Sekolah dimulai usia 7 tahun.

  • Fasilitas perpustakaan ada dimana-mana. 

  • Materi package dilengkapi buku

  • bacakan dongeng sebelum tidur

  • Acara TV Asing dilarang dialih suarakan




Manfaat Literasi Digital

  1. menghemat waktu

  2. Lebih hemat biaya

  3. memperluas jaringan





Demikianlah resume saya kali ini, semoga bermanfaat sebagai penambah pengetahuan dan sebagai bahan literasi.


Kolaka Timur, 12 Desember 2021

Sumi Suseni


09 Desember 2021

BERBAGI PRAKTIK BAIK LITERASI DIGITAL

 GMLD

GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL




Resume Pertemuan ke 17


Tak terasa sudah di pertemuan 17 menyisakan 3 kali pertemuan lalu selesai. Pertemuan sore ini terasa beda Narasumber mengemas materi dalam slide atau powerpoint dengan voice. Narasumber sore ini bagi saya baru sekali mengenal, beliau adalah ibu Maria Sumakul Magdalena. Narasumber yang terkenal dengan bukunya Tentang Coding. Dengan ditemani moderator cerdas dan sudah go internasional dalam bidang tulis menulis yaitu Ms. Phia. Tema sore ini adalah Berbagi Praktik Baik Literasi Digital. 


Di Indonesia internet sangat luar biasa, penggunanya sangat tinggi. Nah pertemuan kali ini kita akan membahas mengenai  Berbagi Praktik Baik Literasi Digital. Apa sih literasi digital itu?...


pengertian Literasi



Sedangkan Pengertian literasi Digital adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya.

manfaat literasi digital


Literasi digital mampu memajukan dunia pendidikan, literasi digital akan membuka akses yang lebih luas baik terhadap pendidikan




Relevansi Literasi digital




Pentingnya diajarkan literasi digital pada dunia pendidikan



Contoh literasi digital disekolah dan di rumah 



Tujuan literasi digital disekolah 



Manfaat Literasi digital bagi siswa



Praktik Baik








Sekian resume yang saya buat semoga bermanfaat.


Kolaka Timur, 09 Desember 2021

Sumi Suseni



08 Desember 2021

BIJAK DALAM BERMEDIA SOSIAL

 GMLD

GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL



Resume Pertemuan ke 16


Seperti hari biasa pelatihan sore ini Senin, 06 Desember 2021 melalui wa grup GMLD. Tema sore ini adalah Bijak dalam Bermedia Sosial di bawakan oleh Narasumber ramah dan cerdas bapak Dail ma'ruf dan moderator bapak Muliadi. 


Kata bijak bisa ada 2 arti yaitu:

  1. selalu menggunakan akal budinya; pandai; mahir. Contoh: 'bukan beta bijak berperi 

engkau memang bijak'

  1. pandai bercakap-cakap; petah lidah


Menurut Pak Haji. M.Nur bijak itu sama saja dengan adil, maknanya menempatkan sesuatu pada tempatnya. orang bijak artinya orang yang pandai menempatkan sesuatu sesuai dengan peruntukannya. jika kita ingin disebut bijak maka tempatkan medsos itu sesuai fungsinya. Media sosial adalah sebuah media daring yang digunakan satu sama lain yang para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.


beberapa mensos yang kita kenal



Medsos bermanfaat untuk : 

1. menjalin silaturahmi, 

2. menambah relasi, 

3. bisnis, dan 

4. sebagai wadah untuk menunjukkan karya mereka


Dengan silaturahmi kita bisa dapat lainnya dapat info, dapat ilmu atau bahkan peluang bisnis. Misal ibu dari Jateng punya tanaman jahe merah, dan sudah dikemas campur gula merah bisa saja di share di Grup.


Medsos itu bagaikan pisau dia itu netral bisa untuk hal baik bisa juga untuk kejahatan tergantung penggunanya Medsos Pun demikian.Kalau kita manfaatkan untuk hal positif maka beribu kebaikan kita raih, misalnya kita rajin posting makanan olahan kita, baik di status Wa, Fb, IG dan lainnya.


jadi bijaklah dalam menggunakan media sosial dengan hal yang positif. Demikian resume saya semoga bermanfaat bagi pembaca blog saya.


Kolaka Timur 7 Desember 2021

Sumi Suseni


05 Desember 2021

LITERASI DIGITAL MENCIPTAKAN KEMAMPUAN DAN KESEMPATAN

 GMLD

GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL



Resume pertemuan ke 15

Seperti biasa setiap jumat sore untu pelatihan GMLD selalu zoom, sore ini kami ditemani oleh Narasumber yang sudah menerbitkan 3 buku solo dan 34 buku antologi beliau adalah bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd dan moderator handal ibu Helwiyah.


Ini profil sang Narasumber https://www.praszetyawan.com/p/profil.html


kali ini narasumber membahas dengan tema literasi digital menciptakan kemampuan dan kesempatan. Apa sih Literasi Digital itu?...

Dikutip dari  buku Peran Literasi Digital di masa Pandemik (2021) karya Devi Suherdi, literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya. 

Kecakapan pengguna dalam literasi digital mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan, membuat serta memanfaatkan dengan bijak, cerdas, cermat serta tepat sesuai kegunaan.



kemampuan dan kesempatan dalam Media Digital meliputi: memperoleh wawasan dan informasi baru, mengembangkan diri, meningkatkan Skill, tambahan penghasilan (Bisnis Online) dan menjalin relasi.



Menulis buku meliputi: buku Solo, Buku Antologi  dan mengajak siswa untuk menulis.


membuat Pelatihan Blog

Sudah berlangsung 3 Angkatan

materi membuat dan menulis di blog 

Angkatan pertama juli 2020

Angkatan kedua Agustus 2020

Angkatan ketiga Juli 2021


demikian hasil resume saya, semoga bermanfaat bagi pembaca blog sya.


kolaka timur, 5 Desember 2021

Sumi Suseni


02 Desember 2021

MENJELAJAHI ALAM DIGITAL YANG LUAS

 


GMLD

GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL





Resume Pertemuan 14


Sore ini rabu, 1 Desember 2021 di Awal bulan Desember, di penghujung tahun 2021 pelatihan kali ini diisi oleh Duo hebat. Srikandi cerdas Narasumber ibu Maesaroh, M.Pd seorang penulis Handal, Cantik, ramah yang dikenal dengan Blogger Millenial  dan Moderator hebat nan cantik Ms. Phia dengan Tema Menjelajahi Alam Digital yang Luas. 


Dengan sapaan hangat beliau memperkenalkan diri melalui profil linknya

https://maydearly.blogspot.com/2021/07/biodata.html


Menjelajah Alam Digital yang Luas atau kata pepatah Ngebolang di dumay

Ada sebagaian guru, bahkan anak2 didik kita, mereka ada yang jadi selebgram, seleb tiktok, serta seleb fb. Karena apa? Karena pengaruh dunia digital begitu luas. Namun, tanpa kita sadari, dari sekian aplikasi dunia maya yang mereka gunakan, terkadang hanya membawa mereka terjerumus pada pergaulan yang salah. Gaul sih iya, tapi tak berliterasi. Sehingga mereka gampang jadi penyebar informasi hoak. 


Narasumber kali ini lebih menekankan literasi pada alam digital. Tepatnya literasi di media digital. 


Untuk mengembangkan budaya literasi generasi penerus bangsa, diperlukan kecakapan dalam menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggung jawab agar mendapatkan informasi yang akurat dan akuntabel. Cerdas bermedia sosial berarti cerdas berliterasi. Perlu edukasi yang masif dalam menggerakan literasi digital agar setiap individu dapat dengan mudah memahami informasi dengan benar.


Ada 4 Pilar atau dasar dalam memahami literasi digital



1. Digital Culture cakap  bermedia digital dengan memanfaatkan media digital sebagai alat untuk menghubungkan satu koneksi menuju seluruh dunia

2. Digital Safety cakap dalam melindungi diri dan aset digital ketika sedang berada di dunia digita.

3. Digital Ethics etis dalam menggunakan dunia digital dengan tidak menyalahgunakan alat digital sebagai penyebar informasi hoax

4. Digital Skill cakap secara teknologi dalam menggunakan piranti digital sebagai alat untuk mengupgrade pengetahuan. Adapun kecakapan dalam hal ini perlu meliputi 8 kecakapan diantaranya : Cakap dalam memakai ilmu Coding, Collaboration, Cloud software, Word Processing software, Screencasting, Personal digital archiving, Information Evaluation, Use of social media.


Menjelajah alam digital/alam maya. Adalah sebuah alam yang memberi koneksi antara satu individu dengan individu lainnya (jauh menjadi dekat) lewat kecanggihan sebuah teknologi.


Alam media digital yang kerap kali kita gunakan, adalah aplikasi sosmed berupa WA, IG, FB, Twitter serta perangkat google dengan segala produknya.


Sebagian besar anak didik kita sudah mengenal piranti digital. Bahkan mereka lebih mahir ketimbang gurunya. Dari itu mengapa begitu penting bagi kita untuk menggabungkan literasi digital terhadap anak didik kita ataupun masyarakat di lingkungan kita. Tetapi sebagian dari siswa kita yang terkadang salah kaprah dalam penggunaan media sosial. Pemahaman yang cukup mengenai dunia digital bagi kalangan anak muda dan keterbukaan informasi di media sosial yang memberikan dampak negatif penggunaan media sosial seringkali dialami oleh anak muda khususnya para pelajar.


Usia muda atau remaja berasal dari kata adolescence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang lebih luas lagi, yaitu mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Usia remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa yang dialaminya dalam tiga tingkatan yaitu pra remaja 10-12 tahun, remaja awal 13- 16 tahun dan remaja akhir 17-21 tahun.


Dalam menyongsong abad 21 dimana adanya implementasi pembelajaran melalui mesin (komputasi) segala informasi tersedia dengan luas, dimana saja dan kapan saja. Maka, digital literasi menjadi penting untuk membangun pendidikan yang terintegrasi pada  pergeseran pembangunan pendidikan ke arah ICT, sebagai salah satu strategi manajemen pendidikan 21 yang di dalamnya meliputi tata kelola kelembagaan, dan sumber daya manusia. Untuk itu,  edukasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam meningkatkan budaya cerdas berliterasi agar para generasi penerus bangsa mampu menyaring  informasi  dengan baik yang beredar dari media sosial.


Pemahaman literasi digital yang buruk akan berpengaruh pada dampak psikologis anak dan remaja yang cenderung menghina orang lain, menimbulkan sikap iri terhadap orang lain, mengakibatkan depresi, terbawa arus suasana hati terhadap komentar negatif, serta terbiasa berbicara dengan bahasa kurang sopan. Atas dasar pandangan tersebut, hal inilah yang menyebabkan dampak buruk dalam berinteraksi. 

Apabila penggunaan piranti digital terlampau tinggi, maka mereka akan cenderung mengalami Digital Fatigue.


Ciri-ciri Digital Fatigue

Perasaan lelah, bosan, malas, dengan berbagai kegiatan digital seperti zoom meeting, webinar, media sosial, dan berbagai platform digital lain.

Mata terasa sakit, lelah, dan perih.

Mata terasa sakit, lelah, dan perih.

Sakit kepala dan migrain.

Nyeri otot leher, bahu, atau panggung.

Sensitif terhadap cahaya.

Gangguan pada fokus, konsentrasi, dan memori.

Merasa putus asa dan tidak berdaya.

Kewalahan menghadapi situasi yang berulang.

Badan terasa lemah, lesu, tidak bertenaga, dan malas bergerak.

Muncul perilaku yang aneh dan tidak wajar.



Untuk itu seorang guru perlu menjadi stakeholder dalam pengembangan literasi media karena media merupakan alam maya yang mampu membawa kita terhubung pada dunia yang lebih luas


Digital fatigue lebih kepada kelelahan fisik

↠Photo visual literacy

Kemampuan untuk membaca dan menyimpulkan informasi dari visual.

↠Reproduksi literacy

Kemampuan untuk menggunakan teknologi digital untuk menciptakan karya baru dari pekerjaan.

↠Percabangan literacy

Kemampuan untuk berhasil menavigasi di media non-linear dari ruang digital.

↠Informasi literacy

Kemampuan untuk mencari, menemukan, menilai dan mengevaluasi secara kritis informasi yang ditemukan di web.

↠Sosio-emosional literacy 

Kemampuan yang mengacu pada aspek-aspek sosial dan emosional yang hadir secara online, apakah itu mungkin melalui sosialisasi, dan berkolaborasi, atau hanya mengkonsumsi konten.


8 elemen esensial untuk mengembangkan literasi digital

1. Kultural, yaitu pemahaman ragam konteks pengguna digital.

2. Kognitif, yaitu daya pikir menilai konten.

3. Konstruktif, yaitu reka cipta sesuatu yang ahli dan aktual.

4. Komunikatif, yaitu memahami kinerja dan jejaring komunikasi di dunia digital.

5. Kepercayaan diri yang bertanggung jawab.

6. Kreatif, melakukan hal baru dengan cara baru.

7. Krisis dalam menyikapi konten.

8. Bertanggung Jawab secara sosial, yaitu yaitu pemahaman ragam konteks



Kita adalah bagian dari dunia. Alam maya membawa kita terbang dari satu tempat ke tempat lain, dari satu negara menuju negara lain.

Dari sekian media sosial yang dipakai sebagian besar rakyat dunia, perlu literasi media yang massif agar kita mampu menggenggam dunia dengan cara yang benar.



↠Perhatian 

Kemampuan untuk mengidentifikasi ketika dibutuhkan fokus perhatian dan mengenali ketika multitasking bermanfaat. Perhatian dapat dicapai dengan memahami bagaimana pemikiran orang. Akan sulit untuk memfokuskan perhatian karena pikiran kita cenderung berjalan acak.

↠Partisipasi

Mengetahui kapan dan bagaimana partisipasi merupakan hal penting. Partisipasi memberikan pengguna pengalaman berbeda saat menjadi produktif. Partisipasi dalam media sosial dibedakan menjadi dua yaitu netizen aktif dan netizen pasif. Netizen aktif merupakan pengguna media sosial yang ikut memberikan post di media sosial. sedangkan pengguna pasif merupakan pengguna media sosial yang hanya membaca lini masa media sosial tanpa memberikan posting-an.

↠Kolaborasi

Pengguna dapat mencapai lebih dengan bekerja sama dibandingkan dengan bekerja sendirian. Melalui kolaborasi, redudansi dapat dihilangkan dan pekerjaan dapat didistribusikan. Adanya kolaborasi memungkinkan masyarakat berbagi sumber daya dan membangun ide lain.

↠Kesadaran jaringan

Jaringan sosial saat ini diperluas dengan adanya teknologi. Saat ini masyarakat dapat menjadi anggota dari newsgroup, komunitas virtual, situs gossip, forum dan organisasi lainnya. Pemahaman mengenai sosial dan jaringan teknis.

↠Pemakaian secara kritis

Pemakaian secara kritis adalah evaluasi tentang apa dan siapa yang dapat dipercayai. Sebelum mempercayai, mengkomunikasikan, atau menggunakan apa yang ditulis oleh orang lain, ada baiknya melakukan identifikasi. Cek klaim yang terdapat dalam informasi tersebut, lihatlah latar belakang penulis, sumber daya dan keakuratannya.



Literasi media sosial merupakan suatu keterampilan yang diperlukan untuk tetap dapat melakukan aktivitas bermedia sosial dengan aman. Sebagai warganet yang baik, kita harus mampu menyaring dan memberikan informasi yang edukatif. Sesuai dengan istilah media sosial yang dikemukakan oleh (Taylor & Francis Online, 2014) bahwa media sosial memiliki akronim sebagai berikut:

1. Sharing views

2. Optimizing Knowledge

3. Collaborating on projects

4. Investigating new ideas

5. Advocacy for your service provision

6. Learning from others

7. Making new connections

8. Enhancing your practice

9. Debating the future

10. Inspirational support

11. An essential tools for your information toolbox


Target Indonesia emas (2045) akan tercapai bila generasi milenial saat ini melek wawasan kebangsaan, dan menguasai literasi kebangsaan


Sarat cerdas berliterasi digital adalah memiliki karakter kebangsaan yang perlu dijunjung  tinggi dan harus menjadi poin utama dalam berbagai aspek. Beberapa nilai-nilai karakter yang perlu ditanamkan diantaranya:

1. Nilai Kejujuran

2. Nilai Semangat

3. Nilai Kebersamaan atau Gotong royong

4. Nilai Kepedulian  atau solidaritas

5. Nilai Sopan santun

6. Nilai Persatuan dan Kesatuan

7. Nilai Kekeluargaan

8. Nilai Tanggung Jawab


Demikianlah catatan sederhana saya di penghujung tahun 2021


Kolaka Timur, 2 Desember 2021

Sumi suseni