08 November 2021

Yuk Cegah Cyber Bullying

 GMLD1

Guru Motivator Literasi Digital Back 1





Resume ke 4


Pertemuan keempat ini seharusnya yang menjadi narasumbernya adalah bapak Munif Chatib, tapi berhubung beliau sakit maka digantikan oleh idola saya sekaligus sahabat saya yaitu om jay biasa saya panggil. wah, resume kali ini pastinya akan penuh jika beliau membawakan materi karena baground beliau seorang penulis. 


Apa itu cyberbullying?

Cyberbullying merupakan perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendahkan seseorang, kebanyakan menimpa anak-anak dan remaja yang dilakukan secara online maupun atau di dunia siber.

Berbeda dengan bullying yang terjadi langsung, Cyberbullying justru lebih parah. Hal ini karena pada bully langsung biasanya yang tahu adalah orang-orang yang melihat secara langsung. Namun kalau cyberbully, semua orang yang online dan terkoneksi dapat melihatnya. 


Dapat dibayangkan jika seseorang diserang atau di-bully di media sosial, diserang dengan hate comment penuh dengan kata kasar atau tak senonoh, semua temannya bahkan mungkin keluarganya pasti akan membacanya. Belum lagi kalau pelaku cyberbully mengarahkan teman-temannya untuk menyerang korban. Jangan remehkan cyberbully, karena dapat membuat kesehatan mental korban jadi terganggu.

Lalu, apa yang dapat dilakukan terhadap cyberbullying? Berikut tindakan yang dapat dilakukan dalam mencegah dan menghentikan cyberbullying

1. Jangan merespons. Para pelaku bullying selalu menunggu reaksi korban. Untuk itu jangan terpancing untuk merespon aksi pelaku agar mereka tidak merasa diperhatikan

2. Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku cyberbullying akan membuat Anda ikut menjadi pelaku dan makin menyuburkan aksi tak menyenangkan ini

3. Simpan semua bukti. Karena aksi ini terjadi di media digital, korban akan lebih mudah mengcapture, lalu menyimpan pesan, gambar atau materi pengganggu lainnya yang dikirim pelaku, untuk kemudian menjadikannya sebagai barang bukti saat melapor ke pihak yang bisa membantu.

4. Segera blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentuk komentar, pesan instan, gunakan tool preferences/privasi untuk memblok pelaku. Jika terjadi saat chatting, segera tinggalkan chat room.

5. Selalu berperilaku sopan di dunia maya. Perilaku buruk seperti membicarakan orang lain, bergosip atau fitnah akan meningkatkan risiko seseorang menjadi korban cyberbullying

6. Jika sudah meresahkan, laporkan pada pihak berwenang. Adukan pada pihak yang dipercaya dan berwenang. Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka harus melapor pada orangtua, guru atau tenaga konseling di sekolah. Selain mengamankan korban, tindakan ini akan membantu memperbaiki sikap mental pelaku.


Yuk bersama kita cegah cyberbullying dan jangan sekali-kali menjadi pelaku cyberbullying. 


Bullying adalah penindasan yang dilakukan seseorang tanpa alasan karena merasa lebih memiliki power dibandingkan korban yang ingin di-bully. Power ini didapatkan dari rasa senioritas, kepemilikan, kedudukan, dan kepintaran.


Biasanya, pelaku menutupi kekurangannya dengan cara bully. Faktanya, pelaku dan korban memiliki ketakutan yang sama. Namun muncul dengan cara yang berbeda.

Sekarang, dengan adanya dunia maya banyak pelaku cyberbully (sebutan untuk pelaku bully di sosial media) berlindung di anonymous account untuk membully orang lain. Setiap orang pun dituntut untuk pandai bersikap dalam menggunakan sosial media.


Ada banyak penyebab terjadinya cyber bullying. Berikut empat penyebab yang bisa membuat Anda menjadi korban.

1. Tidak posting terlalu sering atau banyak Posting. Terlalu sering dan banyak bisa mengganggu orang lain. Oleh karena itu, posting terlalu sering dan banyak dapat memancing adanya cyber bullying.

2. Hindari konten posting-an yang aneh.

Apapun yang diunggah ke sosial media, pasti menimbulkan pro dan kontra. Terlebih ketika posting sesuatu yang dianggap aneh dan mengundang bully, meskipun hanya bully di dalam hati. Oleh karena itu, sebagai pengguna social media, sebaiknya batasi mengunggah konten yang mengganggu.

3. Pintar-pintar memilih teman di sosial media.

Akun media sosial tidak harus selalu terbuka untuk semua orang. Semakin banyaknya teman di media sosial, maka Anda harus siap-siap dengan banyaknya komentar yang datang.

4. Tidak sembarang bercerita di sosial media, membedakan hal yang lebih baik diceritakan pribadi atau di media sosial. Karena, perbedaan persepsi biasanya terjadi di media sosial.

Penggunaan media sosial (medsos) untuk bersosialisasi dan berbagi, banyak informasi saat ini kerap memicu berbagai aktivitas yang dibarengi tindak intimidasi dan pelecehan terhadap orang lain. Ini menjadi salah satu dampak buruk kehadiran sosial media di tengah masyarakat atau biasa disebut cyberbullying.


Caranya, kita mulai dengan langkah sederhana. Seperti menyebarkan kampanye dan aksi #Balas Yang Baik di sosial media, kemudian ajak teman-teman untuk ikut dalam kampanye tersebut, dalam bentuk foto, video dan quotes. Kampanye anti cyberbullying harus terus disuarakan.


Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menjelaskan dampak dari cyber bullying lebih berbahaya dibandingkan dengan di dunia nyata. Pelaku biasanya mengunggah informasi pribadi orang lain baik dalam bentuk gambar atau video dengan tujuan mempermalukan dan menyakiti korbannya. Korban akan mengalami trauma psikologis karena pelaku biasanya melakukan berulang-ulang dan menghasut orang lain untuk mengikutinya, meskipun orang lain itu kerap kali tidak mengenal korban. Kita perlu asesmen psikologi lebih lanjut untuk pemulihan secara psikis korban perundungan dunia maya. 

Berikut cara pencegahan agar anak terhindar dari perundungan di media sosial

1. Edukasi anak

Orang tua harus memberikan edukasi menggunakan jejaring online yang aman. Edukasi menjadi langkah paling dasar dalam mencegah cyberbullying. "Peran orang tua menjadi sangat dibutuhkan dalam kondisi tersebut. Keluarga adalah tempat pertama untuk memperoleh pendidikan," Itulah yang seharusnya kita lakukan sebagai orang tua dan guru.

Anak-anak mesti diberikan pemahaman mengenai hal-hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan melalui jejaring online, khususnya media sosial. Orang tua dan guru harus mampu menjadi pemandu.


2. Ajari Anak cara menghadapi perundungan, orang tua harus mengajari anak cara menghadapi cyberbullying. Meski hal ini bisa dilakukan oleh pribadi sendiri, tetapi sebagai orang tua tidak ada salahnya mengajarkan. Beberapa cara menghadapi cyberbullying yang bisa Anda ajarkan kepada anak yaitu tidak menanggapi apalagi sampai membalasnya dan sebaiknya blokir saja orang yang membully jika hal tersebut tiba-tiba terjadi.


3. Bimbing anak untuk atur privasi, khususnya data pribadi. Anak harus mampu mengatur privasi di media sosial. Pengaturan privasi di media sosial sangat membantu mencegah kasus cyberbullying pada anak. Data pribadi anak penting untuk dirahasiakan supaya mereka tidak menjadi korban kejahatan digital.

Meski, tidak ada informasi yang benar-benar privat, tetapi dengan mengatur hal tersebut pihak yang dapat mengakses informasi anak kita lebih tersaring.

 

Tidak kalah penting adalah edukasi tentang postingan. Berikan pemahaman bahwa apa yang sudah diposting tidak akan hilang, sehingga sikap selektif menjadi poin penting yang harus dimiliki oleh anak. Orang tua dan guru harus paham soal ini. Sebab informasi yang sudah diposting, ibarat paku yang sudah menempel pada kayu. Walaupun pelakunya sudah diambil, bekas lubangnya masih ada.


Perlu untuk diketahui, cyberbullying adalah kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman terhadap komentar/informasi/gambar foto yang ditujukan untuk dirinya, yang bertujuan menyakiti, intimidasi, menyebar kebohongan dan menghina, yang diunggah di internet, jejaring media. Hal ini dilakukan oleh orang lain dengan tujuan tertentu. Anak-anak kita jangan sampai menjadi korbannya. 


Pandemi virus corona (Covid-19) membuat banyak orang semakin akrab dengan internet. Sekolah, bekerja, berinteraksi dengan teman, semuanya dilakukan secara online. Selain itu, untuk menghilangkan rasa bosan, sebagian besar juga memilih bermain media sosial (medsos). Cyberbullying biasanya dilakukan dengan cara online.


Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dirilis pada tahun 2019, tercatat 49% pengguna internet pernah menjadi korban cyberbullying. Tentunya kondisi ini bisa berdampak bagi kesehatan mental pengguna internet. Oleh karenanya, kami di PGRI merasa khawatir, peningkatan penggunaan teknologi dan internet di masa pandemi Covid-19 akan berbanding lurus dengan peningkatan cyberbullying.


Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan cyberbullying khususnya di medsos adalah memanfaatkan fitur-fitur yang ada. Saat ini sudah banyak medsos yang memiliki fitur untuk melindungi penggunanya dari cyberbullying. Contohnya untuk fitur private atau pribadi sehingga teman-teman di medsos hanya yang dikenal. Selain itu, ada fitur untuk menyaring komentar negatif dengan memasukkan kata kunci tertentu. Itulah yang sudah dilakukan.


Jadi Fitur-fitur itu dibuat bukan tanpa alasan, tapi untuk mengamankan medsos dari bullying

Para pengguna medsos termasuk anak-anak muda, terkadang masih bingung cara melindungi diri dari cyberbullying dan langkah-langkah yang harus dilakukan. Padahal sudah ada fitur di medsos yang mendukung itu semua. Pengguna medsos bisa menghindari perundungan dan menjaga kesehatan mentalnya.


Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I. Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Salah satu fokusnya adalah mengkampanyekan gerakan anti Cyberbullying. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I. Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Salah satu fokusnya adalah mengkampanyekan gerakan anti *Cyberbullying*.

Silahkan simak vidio berikut

https://youtu.be/Rhinz16z7tM

Bullying atau perundungan kerap kita temui di mana-mana. Apalagi di jaman yang serba online ini, cyberbullying semakin marak terjadi. Terlebih para pelaku bullying itu bisa menyembunyikan dirinya di balik fake account. 


Kenapa bullying bisa terjadi? Terus apa sih bahayanya bullying itu? Mari kita simak videonya!

https://youtu.be/5CfLW5aEBAw


silahkan baca juga https://www.rexona.com/id/gerak-tak-terbatas/7-hal-yang-bisa-kamu-lakukan-sebagai-cara-mencegah-bullying.html


Dalam pertemuan ke empat ini ada beberapa pertanyaan dari peserta GMLD antara lain : 

1. Ternyata bullying tidak hanya di dunia nyata tapi juga di dunia maya. Saya khawatir tidak lulus dan kasihan dengan teman saya maaf yang gendut dan gagap yg sering ditertawakan krn gagap sewaktu presentasi, bagaimana menyikapi hal demikian dan agar tumbuh percaya dirinya?

Sebagai teman sekaligus sahabat kita harus mampu meyakinkan dirinya untuk tampil apa adanya. Caranya kita bantu mereka untuk bertemu Psikolog, dan mengobatinya pelan-pelan. Lingkungan sangat berpengaruh untuk cepatnya kesembuhan. Kita sebagai orang tua dan guru harus ikut turun tangan dan membantu kawan-kawan psikolog yang mengerti ilmunya.


2. Bagaimana cara kita menghentikan cyberbullying tanpa bermain internet dan apa dampaknya?

Caranya adalah ajak anak anak kita bermain dengan permainan tradisional yang merupakan budaya bangsa.  Seperti main congklak, galasin, petak umpet dan lain-lain.

Dampaknya anak menjadi semakin senang belajar offline. Jadi tidak melulu harus online.


3. Bagaimana bullying di sosial media jika pelaku sudah mengintimidasi dan memfitnah dan pertanyaan kedua apakah ada perlindungan terhadap korban bullying sosial media.

Rekam jejak digitalnya untuk kita ajukan dalam koridor hukum. Kita sendiri sebagai orang tua dan guru yang melindungi anak-anak kita. Oleh karena itu berhati-hatilah menjaga anak-anak kita.


4. Bagaimana cara sehingga anak anak di sekolah bisa terhindar masalah ini . Karena yg menjadi faktor utama yang mengalaminya adalah siswa.

Kita harus terus mengkampanyekan gerakan anti cyberbullying dan ajak anak-anak kita untuk menjauhi cyber bullying. Peranan guru di sekolah dan orang tua di rumah sangat diperlukan untuk menghindari masalah ini.


5. Bagaimana cara menjaga komunikasi dengan anak agar tetap konsisten dan terbuka dalam menggunakan media sosial. Caranya adalah siapkan waktu untuk berinteraksi dengan mereka. Ajak diskusi dan cari tahu apa yang sudah mereka kerjakan. Keterbukaan penting diajarkan dalam keluarga. Sehingga setiap masalah anak dengan cepat dicarikan solusinya oleh orang tua. Bekali anak dengan pendidikan agama yang kuat sehingga moral mereka kuat.


contoh cyberbullying dapat anda baca di https://www.hipwee.com/feature/jenis-cyberbullying/

cara mencegah cyberbullying dapat dibaca di https://www.situstarget.com/blog/mencegah-cyber-bullying/


Untuk menghindarkan diri dari perilaku cyberbullying, anda bisa meningkatkan :

1. Empati (memahami perasaan orang lain).

2. Hati Nurani (mendengar suara hati yang membantu untuk melakukan hal yang benar )

3. Kontrol diri (berpikir sebelum bertindak).

4. Menghormati Orang lain (memperlakukan orang lain dengan baik sebagaimana ia ingin orang lain memperlakukan dirinya).

5. Kebaikan Hati (menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan dan perasaan orang lain).



Kolaka Timur , 08 November 2021

Sumi Suseni, S.Pd.SD

Mengembangakan Minat dan Bakat melalui Dunia Digital

 GMLD Guru Motivator Literasi Digital Back 1


Resume Pertemuan 3


Narasumber pada pertemuan tiga ini berprofesi sebagai Dokter hewan yang kemudian menemukan bakatnya menjadi seorang Motivator dan begitu banyak keahlian yang memukau. Saya saja sampai nggak bosen menyimak tiap materi yang beliau sajikan di beberapa pelatihan jika beliau menjadi narasumber. Beliau bagi saya merupakan inspirasi untuk terus mengembangkat kemampuan apa yang  saya punya.


Bakat adalah kemampuan bawaan, manakala kemampuan bawaan ini tidak akan pernah muncul jika tidak diasah, tidak dikasih, tidak diasuh hanya dibiarkan sama seperti emas 24 karat tidak akan pernah dipakai oleh gadis mana-mana pun sebelum dibentuk. Ibarat emas batangan 24 karat harganya mahal tetapi tidak pernah dipakai. 


Banyak diri kita belum menemukan bakat itu apa, untuk mengetahui bakat kita itu apa, ada satu aplikasi internet tidak berbayar namanya https://temubakat.com/id/ . Saya membuka menggunakan chrome, jika sudah terbuka tampilannya seperti di bawah ini, kita langsung mengisi, sehingga kita akan tau kelebihan dan kekurangan kita. Wah keren sekali ini aplikasi dan saya juga baru tau dari arahan narasumber idola saya.  Biasanya tes bakat ini mahal dibayar tetapi ini gratis diberikan dan oleh yang punya sudah diwakafkan untuk pengguna yang ingin mengetahui bakatnya apa.  


Tampilan https://temubakat.com/id/


Untuk mengembangkan bakat digital ada 4T (Titik, Tiru, Tambah, Temu, Tuntaskan)

⇔Titi dalam bahasa jawa artinya niteni artinya melihat, melihat dari sekian banyak mana yang menurut kita menarik, dari sekian banyak pembicara mana yang menurut kita menarik , dari sekian banyak simulasi mana yang menarik, dari sekian banyak penawaran mana yang menarik, dari sekian banyak sahabat mana yang menjadikan kita ingin berteman dan bersahabat dengan dia. Jadi jika kita ingin menemukan bakat di dunia Digital kita harus melihat mana yang menurut kita menarik, jika tidak ada kita temukan yang menarik berarti kita hanya ikut-ikutan untuk sekedar  ikut, bukan dari hati kita sendiri.

⇔Tiru , jadi jika kita sudah menemukan teman terbaik, literasi terbaik, digital terbaik baik di dunia digital youtobe, facebook, ebook dan sebagainya yang menarik, maka kita harus menyiapkan waktu untuk pede untuk meniru.

⇔Tambah. Tambah-tambahi modifikasi dalam diri kita sehingga ini yang membedakan karya kita dengan orang lain dan gaungkan terus. Kita akan dikenal seperti apa di dunia Digital ketika orang mengetik nama kita.

⇔Temu, jadi temukan pembelajaran kita yang bisa kita pelajari dengan 4T melihat ,meniru, tambah-tambahi/modifikasi kemudian ambil apa yang bisa kita ambil kemudian tiru/modifikasi lalu temukan.


Sungguh materi kali ini sangat menarik dengan dibawakan tak membosankan, luar biasa motivasi yang diberikan oleh pak Aris Ahmad Jaya sangat membakar semangat untuk menemukan bakat kita apa dan terus mengasah bakat kita.


Tanyakan pada diri kita bakat kita apa, apa yang kita sukai. Barangkali saya seorang guru Sekolah Dasar menyukai menulis apa itulah bakat yang harus dikembangkan dan di asah.


Semoga Resume yang saya buat pada pelatihan kali ini dapat menambah inspirasi pembaca blog saya.


Kolaka Timur, 7 November 2021

Sumi Suseni


06 November 2021

Kelola Jejak Digital Yang Baik

 GMLD  (Guru Motivator Literasi Digital) Back 1




Resume Pertemuan 2

Narasumber pertemuan kedua ini dibawakan oleh DEDI DWITAGAMA, mengajar Matematika di SMKN 50 JAKARTA TIMUR . Yang mau kenal lebih jauh tentang beliau sillahkan googling nama DEDI DWITAGAMA.



Yang sedang suka instagram, boleh follow dwitagama

Yang suka youtube, silahkan subscribe channel yang subscribe nya baru 4300 dan videonya hampir 2000














jika anda suka podcast, boleh simak sinar beliau di sini

https://open.spotify.com/show/682AwWJf6kp1X8GfdJumED?si=56f21efb6b9d4d91

ada yg berkenan jadi relawan?

ada berapa foto prof syarifudin?

bagaimana pada halaman ini, adakah info ttg beliau?

Buat pengagum pak marihot, ada berapa foto beliau di jejak digital di bawah ini?

Kita sudah melihat dimulai dari seorang PROFESOR hingga GURU SMP, dan  GURU SD yang dikagumi, kenapa mereka tak ada jejak digitalnya? Itu karena mereka tidak serius mengelola jejak digitalnya .

Jejak digital bisa saja tulisan, foto sepatu favorite kita, foto-foto maupun video. 

Untuk membuat jejak digital, kita selalu mendokumentasikan apa yang kita lakukan secara positif di media digital maupun di media sosial agar menebar kebaikan. Selalu gunakan nama asli agar nama kita dikenal dan meningkat. 

Jejak digital yang abadi itu tidak ada. 

Tinggalkan jejak digital di media digital yang baik, agar ada seperti lilin yang menerangi dan terus dikenang jejak digital yang baik, ada foto dan video yang baik.


01 November 2021

Membangun Digital Space yang Aman Untuk Anak

GMLD 

Guru Motivator Literasi Digital Back 1



Resume Pertemuan 1


Empat Tujuan dari GMLD :

kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital


Kecakapan digital


Membangun Digital Space Yang Aman Untuk Anak :

Pertama kita mengajak anak untuk memahami perkembangan dunia digital yang terus berkembang

Kedua kita  harus memahami psikologi anak dan perkembangannya dalam dunia digital

Ketiga, Kita harus menyadarkan anak tentang apa saja resiko kejahatan pada anak dan keempat bagaimana cara aman dan nyaman berinternet bersama keluarga tercinta


Anak-anak kita adalah anak-anak kelompok yang rentan terhadap berbagai kejahatan digital. Tidak semua orang baik ada dalam dunia digital kita. Salah satunya adalah jangan biarkan anak-anak kita mengumbar data pribadi di media digital atau media sosial.


Ketidaktahuan dan ketidakmampuan menggunakan media digital dengan baik dan benar, membuat mereka menjadi korban kejahatan media digital. Bahkan banyak juga orang dewasa yang menjadi korbannya. Kita harus mulai belajar di media digital.


Saat ini, telah terekspos konten pornografi yang muncul tidak dengan sengaja saat anak mengakses media sosial. Orang tua dan guru harus mampu menjadi pemandu buat anak dan peserta didiknya.

Banyak orang saat ini tidak memahami bahkan tidak peduli akan bahaya yang dapat mengancam anak-anak kita. Itulah mengapa kami membuka kelas GMLD, walaupun kominfo juga telah melaksanakan berbagai webinar literasi digita secara masif di setiap kota dan kabupaten setiap hari di internet.


Kominfo melakukan, dan kita bantu supaya makin banyak yang paham betapa penting MELEK Literasi Digital.

Kita terkadang dengan mudah saling berbagi informasi termasuk data yang sifatnya pribadi kepada orang yang baru dikenal. Akibatnya data privasi dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Apalagi bila mereka masih anak-anak.


Data privasi kita dengan mudah diperjual belikan oleh mereka yang tdk bertanggung jawab di media digital.

Dari hasil survey Google bersama Trust dan Safety research pada bulan Februari 2021, ada 51 % orang tua di Indonesia merasa khawatir tentang keamanan digital anak. Bahkan ada 42 % orang tua mengkhawatirkan 3 hal yaitu keamanan informasi anak, anak-anak menerima konten yang tdk pantas, dan anak-anak menerima perhatian dari orang yang tidak dikenalnya. Itulah mengapa kita harus membangun tempat yang aman dan nyaman untuk anak-anak kita dalam bermedia digital.

Resiko kejahatan di ruang digital pada anak yang sering terjadi adalah kecanduan games, cyberbully, pelanggaran privasi, kejahatan seksual dan lain-lain yang bisa kita baca di media sosial. Hal yang lebih menyeramkan adalah Grooming, kasus pelecehan seksual pada anak dengan modus iming iming PDKT, dan Kasus grooming pada anak mulai banyak ditemukan sejak tahun 2019 dan terus bertambah setiap tahunnya. Kita sebagai orang tua dan juga guru harus mulai waspada dan belajar tentang literasi digital.


Bagaimana supaya anak-anak kita aman dalam bermedia digital atau mengakses internet?..

Silahkan berkunjung ke Web Rujukan Digital Parenting

⏩ http://literasidigital.id/ (kumpulan buku, video, infografis tentang literasi digital 

yang dapat diunduh secara gratis)

⏩http://smartschoolonline.id/ (program edukasi terkait pemanfaatan internet yang 

sehat)

⏩ http://sahabatkeluarga.kemendikbud.go.id/ (artikel, modu, video terkait isu

parenting)

⏩http://fosi.org/ (beragam panduan dan tools pengembangan digital parenting

⏩ http://beinternetawesome.withgoogle.com/



Sebaiknya kita mulai

⏩Smart, tidak menyebarkan informasi sensitif seperti

nomor telepon, passport/KTP, password, dan alamat

rumah

⏩Alert, jangan mudah percaya dengan hal yang tidak

masuk akal, jauhi phising dengan tidak meng-klik link

sembarangan

⏩ Strong, gunakan password yang sulit agar tidak mudah

diretas baik untuk akun maupun gawai, biasakan

menggunakan two step authentication

⏩ Kind, sadari aktivitas online yang kita lakukan, untuk

mencegah terbentuknya rekam jejak yang membuat

kita rawan jadi target kejahatan digital.

⏩ Brave, mengenali dan mencegah bentuk-bentuk

kejahatan di ruang digital.


Aman Berinternet Bersama Anak 

⏩Jaga Komunikasi dengan anak

⏩Bekali diri dan terus belajar

⏩Gunakan fitur dan aplikasi untuk menjaga

keamanan anak di internet

⏩Buat aturan bersama dan terapkan

konsekuensinya

⏩Menjadi teman, ikuti anak di media sosial dan 

jangan berlebihan

⏩Jelajahi, berbagi dan bermain bersama anak

⏩Jadilah teladan digital yang baik


Sikap atau tindakkan kita ketika sedang mengajak murid-murid memutar lagu-lagu wajib di youtube dengan memakai infocus tiba-tiba konten pornografi muncul: kita tetap rileks dan jangan panik, sampaikan kepada mereka bahwa dunia digital begitu terbuka, kita harus waspada jangan sampai terpapar pornografi. Inilah pentingnya kita sebagai orang tua dan guru untuk menjadi pemandu bagi anak-anaka kita


Caranya menghentikan anak kecanduan bermain game dan bagaimana cara agar anak tidak bermain game: Kita SBG org tua wajib memberikan keteladanan. Ajak anak beraktivitas di luar rumah misalnya dengan bermain bola dan hobi yang mereka minati. Biar bgm pun game ada sisi positifnya juga.


Dalam games mengajarkan anak menjadi seorang pemenang.

⏩Bantu memberikan konten yang baik atau bagus

⏩Pengingat penggunaan screen 

⏩Salah satu wadah komitmen keluarga

⏩Mengetahui dimana posisi anak berada

⏩Buat WA Group keluarga atau Manfaat Family Link Apps


Bagaimana keamanan digital untuk penyimpanan file/surat2 berharga seperti ijazah, surat tanah, SK yang kita simpan Filenya menggunakan penyimpanan yang disediakan di internet seperti Drive, dropbox, google foto dan jenis penyimpanan data online lainnya selama link tidak diberikan password sering diganti, data kita aman. Password itu ibarat celana dalam, dia harus sering diganti, kalau tidak diganti akan terasa gatal di tubuh ini.


Sering kali teknologi digital atau hp android selalu berkembang pesat. 

Bagaimana cara kita mengimbangi nya sehingga kita bisa melihat beberapa konten di hp mereka. Caranya banyak belajar dan usahakan ikut berbagai lomba guru agar bisa mendapatkan hadiah laptop dan ponsel baru. Razia hp, tampaknya tidak perlu lagi untuk saat ini, hanya saja perlu pengawasan dan razia mendadak untuk melihat isi hp mereka. anak sekarang pinter sekali menyimpan gambar porno.


Cara memberikan pemahaman kepada orang tua murid agar orang tua murid memantau hp anak dari pengaruh Video porno yaitu Harus ada kerjasama antara guru di sekolah dan ortu murid di rumah, itulah yang kami lakukan saat ini dan alhamdulilah sangat efektif dalam memantau pengaruh negatif.


Cara menyadarkan dan mengajak guru serta orang tua agar mau utk belajar / ber literasi digital, karena sejatinya anak2 itu adalah peniru, jadi perlu contoh dulu dari guru-gurunya atau ortunya. Kalau tidak ada keteladanan dari kita anak2 kan susah utk belajar atau berubah betul, itulah mengapa kominfo mengadakan kegiatan webinar literasi digital di berbagai kota supaya banyak orang tua dan guru serta siswa paham literasi digital. Faktor keteladanan dari kita masing-masing sangat penting untuk menjalankan etika digital.


Membangun Digital Space yang Aman Untuk Anak harus dimulai dari kita sebagai orang tua. Ibarat membangun rumah, maka pondasinya harus kuat dan kita harus mulai menanam pohon pendidikan.


Pohon pendidikan itu berakar moral dan agama, Berbatang Ilmu pengetahuan, berdaun tali silaturahmi dan berbuah kebahagiaan. Hal itu harus dimulai dari pendidikan dalam keluarga kita.


Kesimpulan:  

⏩ Orang tua harus sebagai rule model

⏩ Dampingi anak saat mengakses internet

⏩ Batasi waktu atau durasi penggunaan gadget

⏩ Diskusikan tentang resiko atau dampak buruk dari penggunaan gadget yang berlebihan

⏩ Risiko kejahatan ruang digital bisa diatasi dengan kecakapan literasi digital

⏩ Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga harus lebih cermat dan bijak dalam ruang digital