02 Desember 2021

MENJELAJAHI ALAM DIGITAL YANG LUAS

 


GMLD

GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL





Resume Pertemuan 14


Sore ini rabu, 1 Desember 2021 di Awal bulan Desember, di penghujung tahun 2021 pelatihan kali ini diisi oleh Duo hebat. Srikandi cerdas Narasumber ibu Maesaroh, M.Pd seorang penulis Handal, Cantik, ramah yang dikenal dengan Blogger Millenial  dan Moderator hebat nan cantik Ms. Phia dengan Tema Menjelajahi Alam Digital yang Luas. 


Dengan sapaan hangat beliau memperkenalkan diri melalui profil linknya

https://maydearly.blogspot.com/2021/07/biodata.html


Menjelajah Alam Digital yang Luas atau kata pepatah Ngebolang di dumay

Ada sebagaian guru, bahkan anak2 didik kita, mereka ada yang jadi selebgram, seleb tiktok, serta seleb fb. Karena apa? Karena pengaruh dunia digital begitu luas. Namun, tanpa kita sadari, dari sekian aplikasi dunia maya yang mereka gunakan, terkadang hanya membawa mereka terjerumus pada pergaulan yang salah. Gaul sih iya, tapi tak berliterasi. Sehingga mereka gampang jadi penyebar informasi hoak. 


Narasumber kali ini lebih menekankan literasi pada alam digital. Tepatnya literasi di media digital. 


Untuk mengembangkan budaya literasi generasi penerus bangsa, diperlukan kecakapan dalam menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggung jawab agar mendapatkan informasi yang akurat dan akuntabel. Cerdas bermedia sosial berarti cerdas berliterasi. Perlu edukasi yang masif dalam menggerakan literasi digital agar setiap individu dapat dengan mudah memahami informasi dengan benar.


Ada 4 Pilar atau dasar dalam memahami literasi digital



1. Digital Culture cakap  bermedia digital dengan memanfaatkan media digital sebagai alat untuk menghubungkan satu koneksi menuju seluruh dunia

2. Digital Safety cakap dalam melindungi diri dan aset digital ketika sedang berada di dunia digita.

3. Digital Ethics etis dalam menggunakan dunia digital dengan tidak menyalahgunakan alat digital sebagai penyebar informasi hoax

4. Digital Skill cakap secara teknologi dalam menggunakan piranti digital sebagai alat untuk mengupgrade pengetahuan. Adapun kecakapan dalam hal ini perlu meliputi 8 kecakapan diantaranya : Cakap dalam memakai ilmu Coding, Collaboration, Cloud software, Word Processing software, Screencasting, Personal digital archiving, Information Evaluation, Use of social media.


Menjelajah alam digital/alam maya. Adalah sebuah alam yang memberi koneksi antara satu individu dengan individu lainnya (jauh menjadi dekat) lewat kecanggihan sebuah teknologi.


Alam media digital yang kerap kali kita gunakan, adalah aplikasi sosmed berupa WA, IG, FB, Twitter serta perangkat google dengan segala produknya.


Sebagian besar anak didik kita sudah mengenal piranti digital. Bahkan mereka lebih mahir ketimbang gurunya. Dari itu mengapa begitu penting bagi kita untuk menggabungkan literasi digital terhadap anak didik kita ataupun masyarakat di lingkungan kita. Tetapi sebagian dari siswa kita yang terkadang salah kaprah dalam penggunaan media sosial. Pemahaman yang cukup mengenai dunia digital bagi kalangan anak muda dan keterbukaan informasi di media sosial yang memberikan dampak negatif penggunaan media sosial seringkali dialami oleh anak muda khususnya para pelajar.


Usia muda atau remaja berasal dari kata adolescence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang lebih luas lagi, yaitu mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Usia remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa yang dialaminya dalam tiga tingkatan yaitu pra remaja 10-12 tahun, remaja awal 13- 16 tahun dan remaja akhir 17-21 tahun.


Dalam menyongsong abad 21 dimana adanya implementasi pembelajaran melalui mesin (komputasi) segala informasi tersedia dengan luas, dimana saja dan kapan saja. Maka, digital literasi menjadi penting untuk membangun pendidikan yang terintegrasi pada  pergeseran pembangunan pendidikan ke arah ICT, sebagai salah satu strategi manajemen pendidikan 21 yang di dalamnya meliputi tata kelola kelembagaan, dan sumber daya manusia. Untuk itu,  edukasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam meningkatkan budaya cerdas berliterasi agar para generasi penerus bangsa mampu menyaring  informasi  dengan baik yang beredar dari media sosial.


Pemahaman literasi digital yang buruk akan berpengaruh pada dampak psikologis anak dan remaja yang cenderung menghina orang lain, menimbulkan sikap iri terhadap orang lain, mengakibatkan depresi, terbawa arus suasana hati terhadap komentar negatif, serta terbiasa berbicara dengan bahasa kurang sopan. Atas dasar pandangan tersebut, hal inilah yang menyebabkan dampak buruk dalam berinteraksi. 

Apabila penggunaan piranti digital terlampau tinggi, maka mereka akan cenderung mengalami Digital Fatigue.


Ciri-ciri Digital Fatigue

Perasaan lelah, bosan, malas, dengan berbagai kegiatan digital seperti zoom meeting, webinar, media sosial, dan berbagai platform digital lain.

Mata terasa sakit, lelah, dan perih.

Mata terasa sakit, lelah, dan perih.

Sakit kepala dan migrain.

Nyeri otot leher, bahu, atau panggung.

Sensitif terhadap cahaya.

Gangguan pada fokus, konsentrasi, dan memori.

Merasa putus asa dan tidak berdaya.

Kewalahan menghadapi situasi yang berulang.

Badan terasa lemah, lesu, tidak bertenaga, dan malas bergerak.

Muncul perilaku yang aneh dan tidak wajar.



Untuk itu seorang guru perlu menjadi stakeholder dalam pengembangan literasi media karena media merupakan alam maya yang mampu membawa kita terhubung pada dunia yang lebih luas


Digital fatigue lebih kepada kelelahan fisik

↠Photo visual literacy

Kemampuan untuk membaca dan menyimpulkan informasi dari visual.

↠Reproduksi literacy

Kemampuan untuk menggunakan teknologi digital untuk menciptakan karya baru dari pekerjaan.

↠Percabangan literacy

Kemampuan untuk berhasil menavigasi di media non-linear dari ruang digital.

↠Informasi literacy

Kemampuan untuk mencari, menemukan, menilai dan mengevaluasi secara kritis informasi yang ditemukan di web.

↠Sosio-emosional literacy 

Kemampuan yang mengacu pada aspek-aspek sosial dan emosional yang hadir secara online, apakah itu mungkin melalui sosialisasi, dan berkolaborasi, atau hanya mengkonsumsi konten.


8 elemen esensial untuk mengembangkan literasi digital

1. Kultural, yaitu pemahaman ragam konteks pengguna digital.

2. Kognitif, yaitu daya pikir menilai konten.

3. Konstruktif, yaitu reka cipta sesuatu yang ahli dan aktual.

4. Komunikatif, yaitu memahami kinerja dan jejaring komunikasi di dunia digital.

5. Kepercayaan diri yang bertanggung jawab.

6. Kreatif, melakukan hal baru dengan cara baru.

7. Krisis dalam menyikapi konten.

8. Bertanggung Jawab secara sosial, yaitu yaitu pemahaman ragam konteks



Kita adalah bagian dari dunia. Alam maya membawa kita terbang dari satu tempat ke tempat lain, dari satu negara menuju negara lain.

Dari sekian media sosial yang dipakai sebagian besar rakyat dunia, perlu literasi media yang massif agar kita mampu menggenggam dunia dengan cara yang benar.



↠Perhatian 

Kemampuan untuk mengidentifikasi ketika dibutuhkan fokus perhatian dan mengenali ketika multitasking bermanfaat. Perhatian dapat dicapai dengan memahami bagaimana pemikiran orang. Akan sulit untuk memfokuskan perhatian karena pikiran kita cenderung berjalan acak.

↠Partisipasi

Mengetahui kapan dan bagaimana partisipasi merupakan hal penting. Partisipasi memberikan pengguna pengalaman berbeda saat menjadi produktif. Partisipasi dalam media sosial dibedakan menjadi dua yaitu netizen aktif dan netizen pasif. Netizen aktif merupakan pengguna media sosial yang ikut memberikan post di media sosial. sedangkan pengguna pasif merupakan pengguna media sosial yang hanya membaca lini masa media sosial tanpa memberikan posting-an.

↠Kolaborasi

Pengguna dapat mencapai lebih dengan bekerja sama dibandingkan dengan bekerja sendirian. Melalui kolaborasi, redudansi dapat dihilangkan dan pekerjaan dapat didistribusikan. Adanya kolaborasi memungkinkan masyarakat berbagi sumber daya dan membangun ide lain.

↠Kesadaran jaringan

Jaringan sosial saat ini diperluas dengan adanya teknologi. Saat ini masyarakat dapat menjadi anggota dari newsgroup, komunitas virtual, situs gossip, forum dan organisasi lainnya. Pemahaman mengenai sosial dan jaringan teknis.

↠Pemakaian secara kritis

Pemakaian secara kritis adalah evaluasi tentang apa dan siapa yang dapat dipercayai. Sebelum mempercayai, mengkomunikasikan, atau menggunakan apa yang ditulis oleh orang lain, ada baiknya melakukan identifikasi. Cek klaim yang terdapat dalam informasi tersebut, lihatlah latar belakang penulis, sumber daya dan keakuratannya.



Literasi media sosial merupakan suatu keterampilan yang diperlukan untuk tetap dapat melakukan aktivitas bermedia sosial dengan aman. Sebagai warganet yang baik, kita harus mampu menyaring dan memberikan informasi yang edukatif. Sesuai dengan istilah media sosial yang dikemukakan oleh (Taylor & Francis Online, 2014) bahwa media sosial memiliki akronim sebagai berikut:

1. Sharing views

2. Optimizing Knowledge

3. Collaborating on projects

4. Investigating new ideas

5. Advocacy for your service provision

6. Learning from others

7. Making new connections

8. Enhancing your practice

9. Debating the future

10. Inspirational support

11. An essential tools for your information toolbox


Target Indonesia emas (2045) akan tercapai bila generasi milenial saat ini melek wawasan kebangsaan, dan menguasai literasi kebangsaan


Sarat cerdas berliterasi digital adalah memiliki karakter kebangsaan yang perlu dijunjung  tinggi dan harus menjadi poin utama dalam berbagai aspek. Beberapa nilai-nilai karakter yang perlu ditanamkan diantaranya:

1. Nilai Kejujuran

2. Nilai Semangat

3. Nilai Kebersamaan atau Gotong royong

4. Nilai Kepedulian  atau solidaritas

5. Nilai Sopan santun

6. Nilai Persatuan dan Kesatuan

7. Nilai Kekeluargaan

8. Nilai Tanggung Jawab


Demikianlah catatan sederhana saya di penghujung tahun 2021


Kolaka Timur, 2 Desember 2021

Sumi suseni


30 November 2021

Guru Sahabat Terbaik Siswa

 



Oleh : Sumi Suseni, S.Pd.SD


Sebagian guru menginginkan menjadi Guru Berprestasi, bahkan menjadikannya target maupun sebagai resolusinya. Menyandang Guru Berprestasi sungguh besar tanggung jawabnya bagi saya seorang guru pelosok. Tantangan, hambatan bahkan air mata menyertai setiap aktivitas di daerah terpencil. Namun semua itu harus dijalani dengan ikhlas karena satu Bonus Allah menanti yaitu : “Pahala tanpa Hisab.”

Dalam UU No 20 thn 2003 Tentang  sistem pendidikan Nasional yaitu penyelenggaraan pendidikan wajib memegang beberapa prinsip,yakni pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa dengan satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna.

Selain itu, dalam penyelenggaraan juga harus mencakup suatu proses pembelajaran  tidak membeda-bedakan antara siswa satu dengan siswa lainnya. Guru sebagai telada siswa yang setiap prilaku dicontoh oleh siswa,ibarat pepatah “Guru kencing berdiri, siswa kencing berlari. ”Siswa apabila dibiasakan dan diajari dengan kebaikan ,maka dia akan tumbuh dalam kebaikan itu. Namun dibiasakan dengan keburukan dan dilalaikan seperti dilalaikannya hewan pasti siswa akan celaka dan binasa.

Sebagai pendidik, tugasnya bukan hanya menyiapkan perangkat pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran di kelas tetapi sebagai pendidik harus mampu  Mendidik  utamanya karakter siswa.Persoalan hari ini siswa harus mampu menerima dan memahami apa yang guru ajarkan, namun faktanya siswa hanya mampu menerima sebagian indikator pembelajaran.Jangan pernah memaksakan kemampuan siswa untuk bisa mencapai semua yang guru ajarkan, minimal satu dari beberapa yang guru ajarkan sudah dipahami itu sudah cukup.

Setiap apa yang bisa siswa lakukan di dalam kelas dalam proses pembelajaran,berikanlah riwet apakah itu berupa pujian maupun berupa barang.Jangan pernah memisahkan siswa yang mampu dalam segi harta maupun siswa yang mampu dari segi prestasi dengan siswa yang tak mampu dalam harta maupun dalam kecerdasan. Objektif dalam menilai, adil dalam berperilaku. Jadilah teman terbaik siswa didalam maupun diluar kelas.

Menjadi guru didaerah terpencil merupakan tantangan sekaligus ladang amal yang terbuka luas. Inspiratif, ide, inovatif dan kreatifitas disini diuji. Melihat ruangan kelas yang biasa lalu menciptakan ruang kelas yang luar biasa dan menciptakan proses belajar mengajar yang luar biasa.mengajarkan Bahasa Indonesia yang benar di dalam dialek Bahasa daerah siswa yang kental.membuat program kelas yang menyenangkan merupakan faktor pendukung terciptanya pembelajaran nyaman. Dengan menggunakan kearifan budaya lokal.

Awal ditempatkan didaerah terpencil,mulai dari medan jalan,keadaan lingkungan sekolah hingga dalam kelas. Memulai baru menyediakan media pembelajaran, sumber belajar dan membuat kelas nyaman. Berada di kelas baru dengan jumlah siswa Sembilan, fatalnya dikelas tinggi masih terdapat empat siswa yang tidak lancar membaca (terbata-bata) dalam menggabungkan kata menjadi kalimat. Beberapa siswa yang malas datang ke sekolah.

Mendapati kelas yang polos tanpa sentuhan ide dan inovasi yang kreatif,tergugah pikiran saya dengan berbagai pertanyaan “kelas saya ini mau diapakan?...”Buku non pelajaran tidak ada,itupun ada buku pelajaran tetapi buku-buku lama dan beberapa sudah using bahkan sampulnya hilang.Keesokan harinya saya mulai membangun komunikasi dengan kepala sekolah mengutarakan ide-ide.Alhamdulillah kepala sekolah respon meskipun realisasinya membutuhkan waktu lama,dimulai dengan pengecatan dinding dalam ruang kelas.

Berikutnya saya mulai membuat Poli kelas (pojok literasi) biasa orang kenal pojok baca.Maka jadilah Poli kelas yang siap diisi oleh buku-buku non pelajaran.Pembuatan Poli kelas menggunakan menggunakan papan bekas yang dibawa oleh siswa kelas VI ,yang mau membawa papan bekasnya.Pulang dari tempat tugas saya menyempatkan diri untuk ke toko ATK membeli bahan membuat Madis (mading kelas) dan beberapa riwet untuk mengisi kegiatan Poli kelas dan madis.

Minggu berikutnya, pembuatan Madis (mading kelas) selesai dibantu oleh siswa siswi kelas VI. Pengecatan kelas,pembuatan Poli kelas dan Madis telah selesai, saya dan siswa kelas VI makan Bersama berbentuk melingkar di poli kelas. Kegiatan berikut mulai merancang GLN dan P3K yang dimasukan dalam RPP K13  sebagai pembiasaan dan penumbuhan karakter siswa.Sebelum memulai proses pembelajaran, dimulailah penumbuhan GLN jabat tangan sebelum memasuki kelas kemudian berdoa, menyanyikan lagu kebangsaan (Indonesia raya ) untuk menumbuhkan jiwa Nasionalisme, pembiasaan literasi 15 menit sebelum kegiatan proses pembelajaran dilakukan di Poli kelas. Disini waktu saya untuk membimbing dan melatih beberapa siswa yang kurang lancar membaca, tanpa membedakan siswa yang  mampu dalam belajar dengan siswa yang lambat daya tangkapnya. Disini juga kesempatan saya untuk mengajar keterampilan membaca nya. Usai pembaca siswa main Hompimpah untuk memastikan siapa yang kena giliran untuk tampil kedepan membedah bacaan yang dibaca oleh mereka.Belajar sambil bermain itu asik,siswa tak bosan berada di kelas namun tetap fokus dengan berbagai ice breaking. Kemudian disini juga saya bisa mengenal dan memahami karakter dari Sembilan siswa saya. Siswa semakin dekat dengan saya dalam menyampaikan semua ide maupun masalah mereka dengan sopan santun.

Setiap berganti sesi pembelajaran setiap 35 menit ice breaking saya lakukan supaya siswa tidak lelah tetap semangat dan fokus dalam menerima pelajaran saya.setiap karya visual ditempatkan di gantungan bambu kemudian karya tulis siswa ditempatkan di Madis (mading kelas) setiap karya siswa dipajang dan diberikan tanda bintang sebagai riwet non fisik. Sedangkan riwet fisik diberikan berupa alat tulis maupun berupa makanan. Untuk di kelas saya yaitu kelas VI,saya masukan dalam agenda mingguan ,setiap hari jumat kami makan melantai makan Bersama,shalat dhuha Bersama dan membersihkan lingkungan sekolah Bersama. Ini saya lakukan sebagai pelopor Guru sahabat terbaik siswa.

Pada akhir kegiatan utama yaitu subtema 4 saya mengadakan proyek kelas berupa karya tulis siswa kemudian saya adakan pameran kelas sebagai penghargaan agar lebih termotivasi untuk terus berbuat dan berkarya.Alhamdulillah metode yang saya buat ini dapat memudahkan siswa yang kurang lancar membacanya. Justru siswa yang kurang lancar membacanya ketika diberi tugas untuk membaca puisi siswa ini lebih bagus penghayatan,intonasi dan pelafalannya saat berkolaborasi dengan siswa yang mampu.

Alhamdulillah beberapa kelas mengikuti jejak kegiatan saya, kegiatan pembiasaan literasi, makan  bersama akan dijadikan oleh pimpinan saya sebagai program rencana menengah sekolah dan sekolah akan membuat taman bacaan.Jadilah guru  penggerak yang dimulai dari kelas kita,dimulai dari hal terkecil yang tak kita sangka akan membawa dampak besar untuk kemajuan sekolah dalam peningkatan mutu sekolah dan mengembangkan minat karakter siswa. Bekerjalah dengan ikhlas dengan niat karena Allah semata,amalan tanpa modal duit  melulu bagian dari sedekah jariyah.

Disamping menciptakan suasana belajar siswa,saya juga rajin mengikuti kompetisi di bidang tulis menulis maupun teknologi.Pendaftaran pelatihan untuk meningkatkan kompetensi saya ikuti ,alhamdulilah keterima terus karena niat saya yaitu “saya akan mengikuti sesuai kemampuan saya.” Saya tidak pernah memaksakan kehendak atau harus memaksakan memasang target harus dapat ini dan itu. Saya jalani ini semua sesuai kemampuan dan saya mencoba mengikuti semua tahapan kompetisi tanpa memaksakan diri. Karena saya tau tubuh juga punya hak untuk istirahat ,untuk rehat dan butuh refresh.

Bertugas didaerah tertinggal merupakan tantangan buat saya sekaligus peluang besar untuk berkarya dan menciptakan hal baru,karena dukungan alam semesta yang masih alami mampu menciptakan ide-ide kreatif buat saya.Tanpa listrik tanpa komunikasi bukan musibah buat kita sebagai guru untuk tetap terus berkarya dan berinovasi.teruslah berbuat dan mendidik para siswa dengan ikhlas karena Allah ,insyaallah bonus dari Allah menanti.

Kompetisi terakhir yang saya ikuti yang mengantarkan saya menerima penghargaan Guru berprestasi  dan berdedikasi tingkat provinsi yaitu proyek literasi dan karya opini saya yang saya kirim di PB PGRI di Jakarta. Alhamdulillah  masih saya tidak menyangka sampai detik ini jika kegiatan kecil saya buat diberi apresiasi besar,mampu menyaingi guru-guru senior.Saya hanya guru cpns yang baru di dunia birokrasi mencoba dengan hal-hal kecil namun tak menyangka dapat bermanfaat besar.Teruslah berkarya guru -guru penggerak di seluruh Indonesia.

Hal-hal inilah yang mengantarkan saya menjadi guru berprestasi  dan berdedikasi tingkat provinsi Sulawesi tenggara tahun 2019 di HGN dan HUT PGRI .Semoga menghantarkan menjadi gupres tingkat Nasional.Mari mengukir sejarah dengan menulis.

Kolaka Timur, 30 November 2021

Sumi Suseni


Berbincang dengan Hoax, sosmed dan Dunia Digital

 GMLD

GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL




Resume pertemuan 13

pertemuan sore ini senin, 29 November 2021 di penghujung bulan tak terasa sudah menjalani hingga pertemuan ke 13. pertemuan sore ini dengan  Narasumber ibu Aam Nurhasanah beliau seorang sebagai Guru dan Kepsek di SMP Mathlaul Hidayah Lebak banten, sudah punya puluhan buku solo dan antologi dan menang dalam beberapa lomba Literasi dan moderator handal Dail ma’ruf.


Pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang, inilah profil dari ibu narasumber sore ini

https://aamnurhasanah12.blogspot.com/2021/01/intip-profilku-yuks.html


Berbincang dengan Hoax, sosmed dan Dunia Digital adalah judul di sore ini. Hoax adalah berita bohong atau berita yang sesungguhnya harus diverifikasi kebenarannya. Jangan dulu percaya dan main share saja jika infonya belum valid. Seiring perkembangan zaman, medsos dan dunia digital adalah sasaran empuk untuk menyebarkan hoax. 



Contoh salah satunya seperti ini, 


salah satu berita bohong



Untuk kasus di atas lewat WA atau telegram, modusnya si penipu adalah menunggu respon kita untuk menjawab OK. Selanjutnya dia akan meminta nomor pin telegram kita. Jika kita berikan, maka selanjutnya akan disalahgunakan



ini juga salah satu Hoax yang sering masuk di wa kita biasa di share di dalam beberapa grup oleh rekan grup yang tau.

http://paketdatabelajar.site/?v=Subsid

KEMENDIKBUD

Program kuota belajar pulsa 250rb dan kuota 75 GB untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh periode desember! 

Batas akhir 2021-12-29

Untuk kasus ini,  kita akan disuruh memilih operator jaringan yang kita gunakan, lalu meminta mengirimkan link ini ke orang lain, hingga grafiknya bisa penuh 100%.



silakan berkunjung sejenak https://youtu.be/M5C1DTUpy9o



Trik agar kita tidak terjerat perangkat hoax di medsos, gunakan medsos dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Akan lebih bijak jika kita share ilmu yang bermanfaat.


ciri-ciri hoax yang bisa dikenali :


1. Menciptakan kecemasan, kebencian, permusuhan.


2. Sumber tidak jelas dan tidak ada yang bisa dimintai tanggung jawab atau klarifikasi.


3. Pesan sepihak, menyerang, dan tidak netral atau berat sebelah.


4. Mencatut nama tokoh berpengaruh atau pakai nama mirip media terkenal.


5. Memanfaatkan fanatisme atas nama ideologi, agama, suara rakyat.


6. Judul dan pengertiannya provokatif dan tidak cocok dengan isinya.


7. Memberi penjulukan.


8. Minta supaya di-share atau diviralkan.


9. Menggunakan argumen dan data yang sangat teknis supaya terlihat ilmiah dan dipercaya.


10. Artikel yang ditulis biasanya menyembunyikan fakta dan data serta memelintir pernyataan narasumbernya.


11. Berita ini biasanya ditulis oleh media abal-abal, di mana alamat media dan penanggung jawab tidak jelas.


12. Manipulasi foto dan keterangannya. Foto-foto yang digunakan biasanya sudah lama dan berasal dari kejadian di tempat lain dan keterangannya juga dimanipulasi.


Langkah seperti apa yg kita harus lakukan bila ada yg menyebar hoax di grup, saat di grup menerima pesan hoaks, biasanya kita memberi tahu bahwa itu hoaks dan jangan diteruskan ke orang lain. Takutnya, orang yang menerima pesan karena ketidaktahuannya kita wajib saling mengingatkan.


Tips utk terhindar dan tidak menjadi korban hoaks, lebih bijak lagi dalam menyaring informasi. perlu secara periode kita mengamankan akun agar tidak di bajak, Amankan akun dengan verifikasi 2 langkah. Ada di menu pengaturan akun.

Kesimpulannya adalah jarimu adalah harimaumu. Saring dulu sebelum sharing.

di era digital dan bagikan ilmu yang memotivasi, menebar energi positif, dan menginspirasi


Saya paling suka ketika Narasumber menutup materi dengan bunyi surat QS. Al Hujurat ayat 6


"Wahai orang-orang yang beriman, jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan(kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."


Kolaka Timur, 30 november 2021

Sumi suseni


28 November 2021

MENGEKSPRESIKAN DIRI YANG BAIK DI MEDIA SOSIAL

 GMLD

GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL




Resume pertemuan ke 12

Barakallah Alhamdulillah sudah berada di pertemuan 12, tak terasa waktu terus berjalan. Seperti biasa di GMLD tiap jumat selalu pertemuan pelatihan selalu Zoom sedangkan hari lain di Grup Wa. Kali ini hanya menyimak melalui resume sekilas mengenai narasumber  karena berhalangan karena bersamaan dengan kegiatan pentas seni di hari Guru. 


Pada Pertemuan kali ini membahas tentang “Mengekspresikan Diri Yang Baik Di Media Sosial” di bawakan oleh Narasumber ibu Dra. SRI SUGIATUTI, M.Pd dan moderator handal bapak  Dail Ma’ruf. 


kali ini narasumber membahas langsung tentang globalisasi. Di era globalisasi menurut beliau, media sosial memegang peranan yang sangat penting dalam kebutuhan bersosialisasi dan komunikasi. Hanya dalam satu genggaman, seluruh manusia dimuka bumi ini bisa dengan mudah bertukar informasi, mengakses gambar maupun vidio, hingga pengetahuan baru tanpa celah. Beberapa media sosial yang kita gunakan karena kemudahan adalah Instagram, Twitter, Youtube, Facebook, whatsApp dan lain sebagainya.


Kemudahan itu menyebabkan sebagian pengguna sering lupa diri dan lupa waktu dengan scrolling mensos. Akhir-akhir ini marak terjadi penyalahgunaan mensos seperti penyebaran hoax, penyebaran ujaran kebencian dan hal yang lain yang merugikan banyak orang.


Beberapa car , bijak dalam menggunakan media sosial :

  1. Jangan asal posting konten

  2. Tak perlu detail mencantumkan informasi

  3. Jaga etika

  4. Selalu waspada dan jangan langsung percaya

  5. Filter akun-akun yang di ikuti



Tips bijak dan aman main media sosial

  1. Pilih konten yang mau dibaca

  2. Follow hanya teman-teman terdekat dan terpercaya



Kolaka timur, 28 November 2021

Sumi suseni